Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Buku | Cerdaskan Rakyat dengan Bangun Masif Pustaka Desa

26 April 2020   06:31 Diperbarui: 26 April 2020   12:56 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penulis dan Buku. Sumber: Dokpri | ASRUL HOESEIN

Disadari bahwa dengan perkembangan teknologi informasi melalui kecanggihan gadget. Buku konvensional atau buku fisik semakin tergerus di zaman milenial oleh buku elektronik atau e-book.

Kondisi tersebut memang sebelum kemajuan teknologi yang semakin modern dan canggih.  Terjadi penurunan minat baca, yang sudah jungkir balik di republik Indonesia tercinta.

Disamping memang karena mahalnya buku, juga terjadi persaingan melaui e-Book semakin kompetitif dan mudah didapatkan hanya melalui genggaman. Semakin jatuhlah buku fisik tersebut.

Praktis yang terjadi saat ini, bila kita datang berkunjung ke toko buku, sudah sangat susah didapati anak-anak muda, kecuali mahasiswa dan orang tua yang masih mempercayai keberadaan buku fisik, yang jauh berbeda dan lebih baik daripada e-Book.

Pada suatu kesempatan di bulan Maret 2020 penulis sempat makan malam dan diskusi dengan Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi, ST, M.M pada salah satu Restoran Sate di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah.  

Kedatangan penulis di Kota Bahari (Julukan Kota Tegal) tersebut dalam rangka menghadiri Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2020.

Banyak hal yang sempat didiskusikan, mulai sampah, pengentasan kemiskinan, tata kota, pengembangan UKM sampai pada buku dan menurunnya minat baca di masyarakat. 

Dampak dari turunnya minat baca, sehingga dengan mudahnya masyarakat menyebarkan berita hoax karena kemalasan membaca.

Sepakat dengan pendapat Wawali Tegal bahwa begitu pentingnya pemerintah dan pemda segera mengembalikan atau memicu minat baca masyarakatnya. Agar selamat dari kesesatan informasi akibat kurangnya minat atau menurunnya budaya baca.

Ilustrasi: Anak Desa Membaca di Pustaka Bank Sampah Ende NTT. Sumber: Dok. GiF NTT | HAMDAN
Ilustrasi: Anak Desa Membaca di Pustaka Bank Sampah Ende NTT. Sumber: Dok. GiF NTT | HAMDAN
Pustaka Desa dan Subsidi Buku

Perlu segera dibangun masif perpustakaan desa dan termasuk mendorong pihak swasta pada setiap area publik untuk mendirikan gerai atau pojok buku. Keberadaan buku sudah hampir punah di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun