Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan Tingkatkan Etos Kerja dan Profesionalisme

7 Juni 2019   00:01 Diperbarui: 7 Juni 2019   00:29 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tingkatkan etos kerja dan profesionalisme. Sumber: www.pexels.com

Allah SWT berfirman, "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan berkuasa orang-orang sebelum mereka, dan sungguh Dia akan meneguhkan (memberikan kemapanan) agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka." (QS. An-Nuur; 55).

Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Selain kedatangannya yang di tunggu-tunggu, di bulan Ramadan pun orang-orang akan berlomba untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya.

Bulan suci Ramadan haruslah dijadikan sebagai momentum untuk terus menempa dan meningkatkan kualitas diri, baik dalam hal ibadah, silaturahim maupun integritas, jujur dan berkarakter kuat.

Bulan puasa merupakan ujian awal untuk mengetahui sejauh mana etos kerja seseorang. Jika etos kerja meningkat selama berpuasa, maka sudah bisa dipastikan secara natural bahwa produktivitasnya juga akan meningkat pada sebelas bulan berikutnya.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah pernah bersabda: "Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya." (HR. At-Tirmidzi dan lainnya)

Sebagai umat Islam yang telah menyelesaikan ibadah puasa dan ibadah lainnya dalam bulan suci Ramadan, karena Allah semata bukan yang lainnya. Kita harus lestarikan amal saleh tersebut dan harus bisa ditambah, jangan sampai berkurang apalagi hilang setelah Ramadan berahir.

Ramadan Adalah Madrasah

Ramadan sama seperti pendidikan pesantren atau madrasah. Hanya yang menjadi pembeda pada bulan puasa adalah yang jadi instruktur - udztas - atau pengawasnya langsung dari Allah Swt.

Diibaratkan seseorang atau sekelompok orang mengikuti pelatihan yang berlangsung selama satu bulan. maka diharapkan para peserta didik dapat mengaplikasi hasil pelatihan pesantren tersebut yang telah diikutinya selama sebulan penuh.

Ketika masa pelatihan atau puasa Ramadan berahir, kita sepantasnya membuktikan akan adanya peningkatan iman dan islam kita sebagai peserta didik dari Allah Swt. Kita harus lebih menjaga kesucian Iman dan takwa yang telah diraih pada bulan suci Ramadan dengan penuh sabar dan ihlas.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional". (HR. Thabrani)

Allah berfirman: "Setiap amal perbuatan anak Adam yang berupa kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kali sehingga tujuh ratus kali lipat"

Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)."Kemudian, Rasulullah melanjutkan, "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi"

Substansi Pokok Puasa

Dalam ibadah puasa, ada tiga substansi pokok puasa yang harus dipahami: Pertama, adalah adanya sikap kritis dan peduli terhadap lingkungan sosial sekitar; Kedua, adanya kxeterkaitan antara kesalehan pribadi dan kesalehan sosial (kelompok), dan; Ketiga, lahirnya jiwa keagamaan (spiritual) yang inovatif, kreatif dan efesiensi.

Semoga aktifitas ibadah kita dalam bulan suci Ramadan bisa menjadi insfirasi dan motivasi dalam meningkatkan ibadah kepada Allah Swt. Juga sekaligus menjadi penyemangat dalam bekerja agar lebih profesional dan beretos kerja yang prima.

Islam menuntun agar manusia bekerja dengan baik dengan dilandasi niat beribadah, wajib berusaha tidak wajib berhasil. Dengan demikian, hasil bekerjanya bisa bermanfaat bagi sesamanya. Karena orang-orang yang beriman dan bekerja secara baik dan profesional akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Bayyinah ayat 7, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."

Jujur dan Konsisten

Termasuk mencari keridhaan Allah Swt. Dalam melakukan kewajiban duniawi, agar selalu mengambil hikmah dan pembelajaran dari puasa Ramadan agar merasa selalu diawasi oleh Allah Swt. Sehingga dapat memunculkan kejujuran dalam mencari nafkah di dunia. Jujur dan menghindari kebohongan.

Diharapkan agar nilai-nilai positif yang dilakukan dalam bulan Ramadhan dapat dipelihara dengan baik dan istiqamah hingga bertemu dengan bulan Ramadhan berikutnya dan jangan sampai menyusut atau hilang.

Segala amal perbuatan yang tidak ada gunanya atau bahkan melalaikan agar bisa dibuang jauh-jauh, terlebih yang haram, terbersit dalam hati saja tidak dipikirkan apalagi dilirik dan diperbuat.

Tentunya, ini semua dilakukan demi meraih bukti peningkatan keislaman kita, sebagaimana sabda Nabi Saw yang artinya : "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".(HR.Bukhari dan Muslim).

Semoga kita tetap konsisten dan istiqomah dalam beribadah sekalipun diluar Ramadan demi mencapai Ridho Allah Swt. kapan dan dimana saja, maka indikasi istiqomah pun ada dalam diri kita. Karena istiqomah itu sendiri adalah salah satu sebab meningkatnya derajat seorang Muslim dan Mu'min.

Melalui ibadah puasa, juga diajarkan untuk menahan diri dari perilaku curang atau tidak jujur. Dalam arti lain, pada bulan Ramadhan inilah kerelaan hati menjadi modal utama dalam menciptakan persatuan bangsa. Ihlas menerima keberagaman dimana bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang suku, ideologi, agama, dan mazhab yang berbeda serta beragam.

Tanpa keihlasan yang terpatri dalam sanubari, kita akan kesulitan menemukan harmonisasi dan ketenteraman di bumi Indonesia. Karena itulah Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk merajut persatuan bangsa demi menciptakan peradaban berkemajuan.

Allah SWT berfirman, "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raaf: 96).

Insya Allah atas selesainya Ramadan 1440-2019 ini, kita akan lebih meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Demi mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi, seperti sumber daya alam yang melimpah serta rezeki yang lezat (Al-Barakah dan Ar-Rizqu Ath-Thayyib).

Solo, 6 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun