Tentunya, ini semua dilakukan demi meraih bukti peningkatan keislaman kita, sebagaimana sabda Nabi Saw yang artinya : "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".(HR.Bukhari dan Muslim).
Semoga kita tetap konsisten dan istiqomah dalam beribadah sekalipun diluar Ramadan demi mencapai Ridho Allah Swt. kapan dan dimana saja, maka indikasi istiqomah pun ada dalam diri kita. Karena istiqomah itu sendiri adalah salah satu sebab meningkatnya derajat seorang Muslim dan Mu'min.
Melalui ibadah puasa, juga diajarkan untuk menahan diri dari perilaku curang atau tidak jujur. Dalam arti lain, pada bulan Ramadhan inilah kerelaan hati menjadi modal utama dalam menciptakan persatuan bangsa. Ihlas menerima keberagaman dimana bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang suku, ideologi, agama, dan mazhab yang berbeda serta beragam.
Tanpa keihlasan yang terpatri dalam sanubari, kita akan kesulitan menemukan harmonisasi dan ketenteraman di bumi Indonesia. Karena itulah Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk merajut persatuan bangsa demi menciptakan peradaban berkemajuan.
Allah SWT berfirman, "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raaf: 96).
Insya Allah atas selesainya Ramadan 1440-2019 ini, kita akan lebih meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Demi mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi, seperti sumber daya alam yang melimpah serta rezeki yang lezat (Al-Barakah dan Ar-Rizqu Ath-Thayyib).
Solo, 6 Juni 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H