Kesuksesan utama Kopersi Tani NACF (National Agricultural Cooperative Federation) dalam menerapkan prinsip Gotong Royong yaitu tidak ada satupun anggota koperasi NACF yang sandiwara #kamuplase atau anggota bohongan seperti terjadi pada ke"anggota"an koperasi di Indonesia. Pelaksanaan koperasi di Indonesia, hanya didirikan oleh arang per orang dalam keluarga atau kelompok, anggotanya hanya formalitas saja. Pola ini yang harus dirubah secara radikal bila ingin maju, mandiri dan sejahtera. Hentikan wacana-wacana ke"gotong-royong"an yang terjadi "lipstik selama ini. Itu hanya pembodohan dan kebohongan publik saja.
Apa Progres dan Hasil Koperasi Tani NACF Korsel?
Pertanyaannya:
Kapan pelaksanaan Koperasi Indonesia yang konon dikenal sebagai usaha atau prinsip gotong-royong, bisa mengikuti pola gotong-royongnya Koperasi Tani NACF Korea Selatan tersebut.....?!
Perlu diketahui bahwa, Koperasi Tani (NACF) Korsel lebih kurang sama posisinya Koperasi Unit Desa (KUD) di Indonesia. KUD di Indonesia fakta hanya di"manfaat"kan oleh elit-elit penguasa dan pengusaha berdasi atau golongan-golongan tertentu saja.
Belajarlah dan aplikasilah "koperasi bergotong royong" di Korea Selatan, Jepang dan China. Tapi jangan cuma sekedar study banding kesana, seperti selama ini tradisi terjadi pada birokrasi dan legislator bila adakan study banding hanya pesiar saja, habis uang rakyat (APBN/D). Namun harus aplikasi systemnya dengan jujur. Intinya Koperasi Tani NACF itu mengaplikasi pemikiran besar Bung Hatta dalam berkoperasi. Tidak malukah Indonesia ?! Sebuah pertanyaan besar yang harus kita jawab bersama demi menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan Indonesia berbasis koperasi.
Majulah Koperasi, Majulah Ekonomi Kerakyatan !!!
Bacaan Terkait:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H