Mohon tunggu...
Hasnita
Hasnita Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa IAIN samarinda prodi Ilmu Al-qur'an dan Tafsir

اهلا و سهلا

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Mahasiswa dalam Menjaga Keharmonisan Negara demi Terciptanya Dunia yang Damai

23 Desember 2019   16:48 Diperbarui: 23 Desember 2019   17:18 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Pendekatan agama, karena yang saya tahu tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan, semuanya pasti mengajarkan kebaikan, kepedulian,dan perdamaian. Maka dari itu kita yang beragama dan bertuhan hendaknya memiliki rasa peduli dan damai demi untuk menciptakan negara yang penuh dengan kedamaian.

     Selain pendekatan agama, ada pula Pendekatan budaya. Maksudnya kita sebagai generasi muda harus mengetahui setiap budaya-budaya masyarakat agar kita tahu bagaimana karakteristik pada budaya-budaya tersebut, sehingga kita bisa mewujudkan perdamaian dunia dari setiap budaya tersebut.

     Kemudian ada pula pendekatan sosial dan ekonomi, yaitu ketika masyarakat kurang sejahtera pasti isu perdamaian tidak akan mereka hiraukan, karena di fikiran mereka makanan sehari-hari aja susah apalagi untuk memikirkan perdamaian. Maka dari itu generasi muda harus merubah fikiran mereka agar bisa berfikir secara meluas dan menerima perdamaian dengan baik.

      Nah, yang terakhir harus ada pendekatan politik juga, karena adanya pendekatan politik ini, maka ada penekanan untuk masyarakat dan negara agar  yang sering berkonflik bisa damai demi mewujudkan perdamaian dunia.

     Sebagai mahasiswa dan generasi muda milenial, harus mempunyai tekad yang kuat dalam mewujudkan perdamaian dunia. Karena pada zaman inilah energi pemuda sangat di butuhkan untuk mendamaikan dunia. Maka dari itu, pemuda harus memiliki kesadaran diri untuk mewujudkan hal ini, karena percuma ada kelompok generasi muda tapi pemudanya tidak mrmiliki tekad,kemauan dan kepercayaan untuk menciptakan perdamaian dunia. Semua itu tidak akan berguna jikalau pemuda masih mementingkan diri sendiri daripada mementingkan keutuhan masyarakat dan negara.

       Wahai generasi muda penerus bangsa, kobarkan semangatmu, wujudkan mimpimu demi tercapainya perdamaian dunia yang akan kita bangun bersama. Jangan ada rasa takut dan mundur untuk mewujudkan perdamaian ini, karena itu  semua bukanlah sikap yang harus dimiliki oleh pemuda pada generasi milenial ini.

     Sebagai penerus bangsa, pendidikan yang tinggi saja tidak cukup bagi kita, anak muda sekarang harus memiliki  pengalaman dan soft skills yang baik. Nah untuk menjadi generasi pemuda yang baik ialah haris memiliki pribadi yang kreatif, aktif dan inovatif. Untuk menciptakan perdamaian dunia, generasi muda harus melewati beberapa tantangan dan melakukan aktifitas-aktifitas atau pola hidup di dalam kehidupannya seperti perbanyak membaca buku agar wawasan  kita bisa menjadi lebih luas dan dapat merangsang kemampuan untuk berfikir secara kreatif.

     Dan pada zaman ini, generasi muda harus bijak dalam menggunakan media sosial, jangan sampai media sosial justru sebagai sarana menjatuhkan satu sama lain karena ini akan mengakibatkan runtuhnya oerdamaian yang akan kita bangun bersama.

    Terakhir, saya teringat kata-kata bung karno "Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, dan bermimpilah setinggi langit". Nah kata-kata itu beliau tujukan untuk membakar semangat kaum anak muda untuk berani bermimpi dan bercita-cita,demi terciptanya dunia yang harmonis dan damai.

Bagaimana kita bisa mewujudkan perdamaian dunia, jikalau prasangka buruk itu masih ada pada diri kita. Kan belum tentu apa yang kita bayangkan sesuai dengan pribadi orang tersebut. Maka dari itu, berhentilah berprasangka buruk terhadap saudara kalian demi tercapainya perdamaian dunia.

      Kemudian, hendaklah kita menguatkan diri kita sendiri, karena dengan hal itu kita bisa terlepas dari rasa takut dan lemah serta tidak selalu di tindas oleh orang lain. Setelah itu, kita harus mencintai orang lain, walaupun orang tersebut pernah berbuat salah sama kita di masa lalu. Memaafkan kesalahan orang memang berat, tapi pahalanya sangat besar di sisi Allah swt. Namun, pada zaman sekarang, kebanyakan orang ketika  telah di sakiti, mereka pasti membalasnya dengan menggosipkannya dan menceritakan kejelekannya kepada orang lain. Bagaimana perdamaian bisa di ciptakan jika diantara kita masih ada perselisihan? Maka dari itu, memaafkan adalah kunci yang paling besar untuk menciptakan perdamaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun