Mohon tunggu...
Haslina Nora Urfina
Haslina Nora Urfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Ilmu Hubungan Internasional/Universitas Jember

Lebih suka melakukan hal yang diminati dan totalitas mengerjakannya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tiongkok Melalui Kebijakan Made in China 2025: Negara yang Masih Menerapkan Merkantilisme

13 Maret 2023   09:40 Diperbarui: 13 Maret 2023   09:45 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengembangkan kebijakan ekonomi, Tiongkok perlu mempertimbangkan efeknya terhadap negara-negara lain dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil adalah adil bagi semua pihak. Negara ini juga perlu meningkatkan transparansi dalam penerapan kebijakan ekonominya dan membuka diri terhadap saran dan kritik dari negara-negara lain.

Dalam kesimpulannya, kebijakan Made in China 2025 memiliki potensi untuk meningkatkan daya saing industri nasional Tiongkok dan mengurangi ketergantungan pada impor teknologi asing. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan masalah, seperti tindakan dumping dan risiko terhadap kerahasiaan teknologi. Oleh karena itu, Tiongkok perlu memperhatikan kekurangan kebijakan ini dan berusaha untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam mencapai tujuan ekonominya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun