Mohon tunggu...
Hashfi Pandu Purnomo
Hashfi Pandu Purnomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kepada pembaca Redaksi di Kompasiana Saya Hashfi Pandu Purnomo Mahasiswa program S1 Hubungan Internasional Fakultas Humaniora, dari Universitas Darussalam Gontor Ponorogo. Pada saat ini saya diharuskan untuk melakukan praktik menulis di sebuah media massa. Maka dari itu saya ingin mengajukan pembaca agar antusias membaca tulisan saya di media ini Besar harapan saya sebagai mahasiswa dapat menyumbangkan ide dan diterima dalam pembahasan bersama, saya sangat bersedia meluangkan waktu untuk diskusi. Demikian ini saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Hashfi Pandu Purnomo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Respon Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam Menanggapi Kaum Muslim dalam Pemilihan Majelis di India Studi Kasus: Uttar Pradesh Tahun 2022

14 September 2022   17:30 Diperbarui: 14 Mei 2024   16:40 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik yang ditawarkan dapat dilihat pada Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan Partai sayap kanan BJP yang telah mengipasi sentimen anti-Muslim sebagai bagian dari strategi kemenangan pemilu untuk menggalang dukungan dari mayoritas umat Hindu, yang merupakan 80% dari 1,4 miliar penduduk India dan tidak ada satupun kursi majelis yang beragama muslim. Kemenangan yang menentukan di kubu Partai Uttar Pradesh dapat menandakan kelangsungan politik nasionalisme Hindu dan meningkatkan peluang Modi memenangkan masa jabatan ketiga pada 2024.

Ditinjau dari angka dengan 403 kursi diperebutkan, ribuan kontestan berlomba memperebutkan bagian, dan lebih dari 150 juta pemilih memberikan suara mereka di 174.351 tempat pemungutan suara yang tersebar selama sebulan. Dimana Uttar Pradesh tetap menjadi salah satu negara bagian paling tidak berkembang di India dan rumah bagi jumlah orang miskin terbesar di negara itu.

Salah satu cara untuk mengekspresikan diri adalah melalui suara mereka. Dan selama pemilihan mereka keluar dalam jumlah besar untuk menggunakan suara tersebut dan seringkali melawan mereka yang berkuasa. Respon Organisasi kerjasama Islam meminta masyarakat internasional, khususnya dalam hal ini perserikatan bangsa-bangsa dan dewan Hak Asasi Manusia (HRC), untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari dari eskalasi kekerasan terhadap Muslim di Negara India.

Lama sebelum itu, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dan Partai sayap kanan BJP, telah mengipasi sentimen anti-Muslim sebagai bagian dari strategi kemenangan pemilu untuk menggalang dukungan dari mayoritas umat Hindu, yang merupakan 80% dari 1,4 miliar penduduk India dan tidak ada satupun kursi majelis yang beragama muslim. Kemenangan yang menentukan di kubu Partai Uttar Pradesh dapat menandakan kelangsungan politik nasionalisme Hindu dan meningkatkan peluang Modi memenangkan masa jabatan ketiga pada 2024.

Ditinjau dari angka dengan 403 kursi diperebutkan, ribuan kontestan berlomba memperebutkan bagian, dan lebih dari 150 juta pemilih memberikan suara mereka di 174.351 tempat pemungutan suara yang tersebar selama sebulan. Dimana Uttar Pradesh tetap menjadi salah satu negara bagian paling tidak berkembang di India dan rumah bagi jumlah orang miskin terbesar di negara itu.

Salah satu cara untuk mengekspresikan diri adalah melalui suara mereka. Dan selama pemilihan mereka keluar dalam jumlah besar untuk menggunakan suara tersebut dan seringkali melawan mereka yang berkuasa. Respon Organisasi kerjasama Islam meminta masyarakat internasional, khususnya dalam hal ini perserikatan bangsa-bangsa dan dewan Hak Asasi Manusia (HRC), untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghindari dari eskalasi kekerasan terhadap Muslim di Negara India.

Melihat hal ini, Agama Islam semakin tersudutkan dan termaginalisasikan di India, salah satu faktornya adalah kemenangan Partai politik nasionalis Hindu yang mendominasi, salah satunya di daerah Uttar Pradesh yang menjadi mayoritas kemenangan suara BPJ yang sekaligus nasionalisme Hindu. Hal ini menyebabkan umat Muslim semakin tersudutkan karena adanya kepentingan politik nasionalis Hindu yang memicu terjadinya genosida Muslim di Uttar Pradesh bahkan di daerah-daerah lain di India. Maka dari itu Organisasi Kerjasama Islam merespon dengan mengeluarkan pernyataan yang menyatakan keprihatinan atas serangan keagamaan yang sedang berlangsung terhadap Muslim di India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun