Selamat malam pengharapan,
Masih kosong dengan senyapan kata itu kah? Sayang
Aku rindu… Segelap apapun hari ini
Namamu acapkali terdengar seruannya
Aku benci itu!!
Telah kudeklarasikan hari ini
Aku berhak membencimu.
Kamu adalah gelap pada tiap rinai air mata
Yang kerap kali kujatuhkan.
Aku benci!!
Terkadang… Pada diri kuberdoa
Sekalipun sesak kala itu menyerbak bibirku perlahan
Kelam, bukan?
Kuharap, kau bukan bagian dari delegasi Venus
Yang kian merambah pada alam nyataku.
Bintang jatuh? Hah! Jangan!
Aku lelah berseru pada malam yang menghujam
Pada kata, pada rindu, padamu, Tuan!
Aku lelah bersandar pada kenangan
Yang tidak henti – hentinya memaksaku mati
Tenggelam dan hilang memusnah pada muka
Mukamu? Aku muak
Dirimu kian menepis harap
Segala hulu hala bahkan coretan kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H