Mohon tunggu...
Puisi

Kekecewaan Terlukis pada Dirimu

3 Januari 2017   20:20 Diperbarui: 3 Januari 2017   20:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat malam pengharapan,

Masih kosong dengan senyapan kata itu kah? Sayang

Aku rindu… Segelap apapun hari ini

Namamu acapkali terdengar seruannya

Aku benci itu!!

Telah kudeklarasikan hari ini

Aku berhak membencimu.

Kamu adalah gelap pada tiap rinai air mata

Yang kerap kali kujatuhkan.

Aku benci!!

Terkadang… Pada diri kuberdoa

Sekalipun sesak kala itu menyerbak bibirku perlahan

Kelam, bukan?

Kuharap, kau bukan bagian dari delegasi Venus

Yang kian merambah pada alam nyataku.

Bintang jatuh? Hah! Jangan!

Aku lelah berseru pada malam yang menghujam

Pada kata, pada rindu, padamu, Tuan!

Aku lelah bersandar pada kenangan

Yang tidak henti – hentinya memaksaku mati

Tenggelam dan hilang memusnah pada muka

Mukamu? Aku muak

Dirimu kian menepis harap

Segala hulu hala bahkan coretan kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun