Mohon tunggu...
Ibsah M
Ibsah M Mohon Tunggu... Wiraswasta -

orang biasa yang terus belajar dan berdamai dengan diri dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Duel Bocah Naga vs Kepala Predator

22 Februari 2015   11:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:43 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Kenapa ayunda berkata begitu?', tanya Dewi Sekar Panjalu dengan nada antusias dan mata berbinar terang. Mata berbinar bak bintang kejora itu menyiratkan simpatinya yang tiada terkira.

'Itulah keanehan anak itu. Dia begitu cepat menyerap semua pelajaran dari Guru. Kehebatannya jauh di atas saya meskipun bisa dibilang saya lebih duluan belajar kanuragan. Marilah kita tonton duel itu, biar Ayunda dan Adinda tidak penasaran dengan cerita saya', begitu Sekar Seruni mengakhiri ceritanya yang membuat kedua saudaranya seperti tersihir karena terkagum-kagum akan kehebatan si Bocah Naga itu.

Sekarang duel akan dimulai. Semua mata tertuju ke arah arena. Baik dari kelompok sang Prabu ataupun Predator.

'Bocah tengik...!!, sebutkan nama Gurumu agar kau tidak mati sia-sia dan kelak saya siap meladeni pembalasan dendam dari Gurumu !', Kepala Predator berkata dengan pongahnya dan juga sebagai siasat untuk menurunkan mental Pinandihita.

'Wahai tuan yang tingkahnya tidak setampan wajahnya....., apa pedulimu dengan guru dan kematianku', jawab Pinandihita dengan santai.

'Kampreeeet..!!!, bocah bau kencur, berani benar kau menghinaku!, terimalah seranganku ini dan jangan sesali kenyataan bila hari ini malaikat maut  datang menjemputmu', jawab Kepala Predator yang emosinya justru menguap sambil bersiap melancarkan serangan.

Kepala Predator memasang kuda-kuda yang kokoh sambil berfikir untuk menggunakan beberapa jurus yang dalam sekali pukul bisa mengalahkan bocah itu. Nama besarnya sebagai Kepala Predator Kelas Kakap di Hutan Dandaksa yang terkenal angker ini sekarang sedang dipertaruhkan. Dia tidak mau dipermalukan oleh bocah ingusan kemarin sore ini.

Serangannnya mengalir dengan deras dan ganas, mengarah ke semua titik mematikan di tubuh Pinandihita. Pinandihita yang sadar dengan keganasan jurus-jurus Kepala Predator mau tidak mau harus berkelit. Dia tidak mau memapaki serangan yang angin serangannya saja sudah mampu menerbangkan semua dedaunan kering di arena pertarungan.

Dan untuk melawan jurus yang ganas ini, Pinandihita menggunakan jurus kanuragan yang diajarkan oleh Pendekar Rajawali dari Timur. Jurus yang mengambil intisari sifat angin. Hasilnya sungguh diluar dugaan semua mata yang melihat pertarungan itu. Tubuh Pinandihita mencelat ke atas dan melayang begitu ringannya --yang keringanannya bagaikan dedaunan kering yang melayang turun dengan anggunnya ke bumi-- serta bergerak begitu luwesnya menghindari semua serangan ganas dan mematikan yang dilancarkan oleh Kepala Predator. Kemanapun arah serangan itu diarahkan dan secepat apapun, Pinandihita selalu bisa menghindar dengan mulus. Dan pada suatu kesempatan, dimana Kepala Predtor sedikit lengah, tendangannya mampu menembus pertahanan lawannya dan mengenai dada. Yang membuat lawannya terjungkal keluar arena.

Sang Prabu, Senopati Elang Biru, 3 putri sang Prabu bisa bernafas lega karena kemenangan itu. Terutama sekali Dewi Sekar Panjalu, matanya tanpa berkedip menonton setiap gerakan yang dilakukan oleh Pinandihita. Begitu berbinar matanya dan senyumnya terurai sempurna begitu Pinandihita bisa menjungkalkan lawannya.

'Bocah tengik..!, ada hubungan apa kau dengan Pendekar Rajawali Timur?, jurus-jurus yang kau mainkan adalah miliknya', tanya kepala Predator itu dengan gusar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun