Hal ini juga sangat membantu untuk menghindari perbuatan dzolim, karena bergaul dengan orang shaleh dapat memberikan pengaruh-pengaruh positif dan mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik. Sunan Bonang menyebutkan obat hati ada lima dan yang ketiga disebutkan dalam syairnya "Kaping telu wong kang sholeh kumpulono" yang artinya yang ketiga berkumpulah dengan orang shaleh karena itu bisa menjadi jalan agar Allah senantiasa mencukupi kekosongan hati hambaNya.
- Meningkatkan Rasa Empati dan Rasa Kepedulian :
Memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap sesama dan sekitar, akan membuat kita memikirkan dampak perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain dan membuat kita juga selalu berusaha untuk tidak menyakiti orang lain dan merugikannya. Seperti contoh dalam surat Al-Hud ayat 18 :
أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
Artinya, "Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) kepada orang yang zalim."
Dari ayat di atas sudah jelas untuk kita tidak melakukan perbuatan dzolim karena itu dapat merugikan kita sendiri dan orang lain juga, dan para orang yang berbuat dzolim akan ditimpakan laknat oleh Allah SWT. Maka memohon ampun lah dan bertobat supaya tidak ditimpakan azab oleh Allah SWT.
- Mengendalikan Emosi :
Hal yang juga penting untuk kita dalam menghindari perbuatan dzolim ialah mengendalikan emosi atau amarah. Karena sering kali pemicu seseorang berbuat dzolim ialah amarah atau dendam contoh didalam konteks korupsi ini bisa jadi karena awalnya dia diremehkan karena hartanya sedikit atau mobilnya tidak berkelas dan akhirnya dicaci maki. Kemudian dia dendam dan terobsesi untuk mempunyai mobil lebih dari itu, lalu ketika dia mempunyai jabatan yang menggiurkan dia berperilaku dzolim atau korupsi yang akhirnya merugikan negara dan masyarakat yang lain. Maka dari itu kita harus bersikap atau melatih diri kita untuk bersabar dan bijaksana dalam menghadapi masalah.
- Menjalankan Kewajiban atau Ketetapan dengan Adil :
Menjalankan atau melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab adalah suatu yang begitu berat karna kita harus berperilaku adil, baik itu dalam keluarga, pekerjaan, maupun dalam kehidupan dalam Masyarakat sekitar.
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan mizan (neraca, keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan." al-Hadid ayat 25
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ