Betapa banyak manusia hanya mau beramal ketika ramai, teradat rakyat dan terlihat. Sementara di kesepian, terasing rakyat dan tersembunyi, siapa mau beramal?
Penunggu Makam....mereka bergelimang harta hasil ziarah. Mengeruk keuntungan padahal shalat pun bolong-bolong. Berpeci namun iblis berhati. Bisnis ziarah....Penunggu Makam...Pebisnis Ziarah.
Jikalau memang harta mereka berkah, mereka sudah semakmur hidup para direktur. Rupanya tidak sama sekali tampak berkahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!