Rasulullah -Shallallahu alaihi wa Sallam- bersabda:
الأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلاَّ الْحَمَّامَ وَالْمَقْبَرَةَ
"Bumi semuanya masjid [tempat sah bersujud] kecuali kamar mandi dan kuburan." [H.R. Ibnu Hibban]
Dan setan perlahan-lahan menyeret manusia untuk mengubur masjid-masjid dan memasjidkan kuburan-kuburan. Yakni, ketika tersaksikan oleh mata sendiri, saudara-saudara kita yang semoga diberi hidayah oleh Allah, menjadikan masjid seakan kuburan yang begitu angker dan pantang diziarahi. Sementara kuburan para wali seakan masjid yang harus disucikan dan beribadah di atasnya.
Jika sudah begitu menjijikan di pandangan, dan jika sudah tampak banyaknya pelanggaran, tentu wajib bagi kita untuk tidak berpura-pura diam sembari mencari dalil pembenaran ritual. Bisa jadi....bisa jadi...ilmu yang kita punya dan kuasai menjadi penyeret diri ke neraka karena digunakan untuk melindungi kesesatan, membenarkan kesalahan [yang jelas dan qath'i] dan memperkaya tema/wacana perdebatan.
Masjid-masjid seakan toilet karena hanya dikunjungi jika ada kebutuhan.
Masjid-masjid seakan kuburan karena terasa pantang memasukinya.
Kuburan-kuburan seakan masjid karena digunakan untuk wiridan, zikir dan ibadah sedalam-dalamnya.
Bersabda pula Sang Mustafa:
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ
"Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan." [H.R. Muslim]
Dan rupanya rumah-rumah dijadikan kuburan; karena tak pernah dibaca di dalamnya Al-Qur'an. Dipajang di dindingnya foto wali yang telah meninggal. Kuburan!
Kemudian, semangat ketika berkumpul di kuburan untuk membaca wirid dan Al-Qur'an!