Mohon tunggu...
Haryo WB
Haryo WB Mohon Tunggu... Penulis - Sinau Bareng
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis merangsang refleksi, jadi jika kamu tidak bisa mereflesikan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Konspirasi dan Makam Illuminati di Cirebon

8 Desember 2021   21:37 Diperbarui: 8 Desember 2021   21:45 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JEJAK ILLUMINATI: Warga menunjukkan makam Belanda yang berada di Kawasan Pabrik Gula Gempol, Palimanan, Kabupaten Cirebon. Foto: Dian AS

"Dulu, makam ini, ada patung wanita seperti Bunda Maria," ungkap Raka sambil membersihkan akar-akar liar yang menutupi makam, berbentuk tugu. Dia memastikan bahwa di atas tugu itu ada patung Bunda Maria. "Ada orang jahil, patung itu sudah hilang," imbuhnya.

Sejenak, mengamati perlahan kompleks tersebut, teringat Museum Prasasti, Jalan Tanah Abang I No. 1 Jakarta Pusat. Sebuah museum, yang lebih tepat jika dikatakan sebagai kawasan pemakaman para tokoh penting petinggi Belanda atau orang Eropa pada masa kolonial.

Makam-makam kuno itu ditandai dengan koleksi prasasti nisan karya seni masa lampau sebanyak 1.372 makam yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu.

Berangkat dari kesan itu saya pun kembali mengayunkan parang untuk memotong rumput-rumput dan membersihkan lumut di badan makam. Hanya untuk untuk memastikan nama dan tanggal kapan mereka tinggal di Kawasan Pabrik Gula Gempol, Palimanan, Kabupaten Cirebon.

Sampai jelang tengah hari, saya menemukan kurang lebih empat makam. Namun, belum juga menemukan informasi berarti terkait keberadaan makam-makam tersebut. Selain nisan dari marmer ataupun batu alam, yang telah hilang diduga dicuri orang.

Nyaris, saya putus asa untuk mengungkap makam-makam Belanda tersebut. Tiba-tiba, perhatian tergoda pada sebuah makam yang tertimbun sampah dan pohon pisang yang roboh.

Makam itu sedikit sulit dijangkau karena keberadaannya dikelilingi pohon-pohon yang tumbuh liar. Saya pun memutuskan untuk mengulang menuju makam tersebut.

Degup jantung tak beraturan, dan selayang saya terdiam, menyaksikan makam itu yang bergaya illuminati. Saya pun mencoba membesut lumut-lumut yang menempel.

Berbekal buku Codex Magica, Secret Signs, Mysterious, and Hidden Codex of the Illuminati karya Texe Marrs jejak itu mulai terungkap.

"Mereka ada di mana-mana. Cerdik menyamar. Tayang di TV, terselip di berbagai majalah, dan bersembunyi di biro periklanan yang berpengaruh. Terkadang keberadaan mereka tidak kentara atau tanpa disadari," kata Texe Marrs.

Dugaan purnawirawan perwira karir USAF ini, bisa saja jadi benar. Tanpa disadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun