Mohon tunggu...
Hary Hermawan
Hary Hermawan Mohon Tunggu... Dosen - Seorang yang mencoba menjadi blogger. Menjadikan Blogging sebagai media untuk berbagi dan beramal.

Hary Hermawan, seorang yang mencoba menjadi blogger. Menjadikan Blogging sebagai media untuk berbagi dan beramal. www.haryhermawan.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Geowisata, Model, dan Tata Kelola

29 Juli 2019   10:17 Diperbarui: 29 Juli 2019   10:45 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Daya Tarik Geologi berupa Stratifigrafi di Green Canyon Pangandaran, Jawa Barat, sumber: www.google.co.id, diakses 18 November 2017

(4) Aspek pendidikan. Sebuah geopark harus menyediakan dan mendukung peralatan dan kegiatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan geo-science dan konsep perlindungan kepada publik. 

Beberapa infrastruktur dasar, seperti pusat informassi, museum, serta pengembangan rute gropark penting untuk mendukung pendikikan publik; 

(5) Aspek konservasi lingkungan. Selain sebagai kawasan lindung, geopark adalah sarana pembangunan sosio-ekonomi lokal.  Pengelola kawasan geopark bertanggung jawab untuk memastikan perlindungan warisan geologi telah dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai tradisi lokal dan sesuai ketentuan yang berlaku. Pencagaran fenomena geologi yang memiliki nilai historis sangat diperlukan dalam pengelolaan geopark.

Kedua kriteria, daya tarik wisata alam dan kriteria geopark dapat diambil jalan tengahnya sebagai kriteria daya tarik geowisata. 

operasional kegiatan geowisata dapat mengadaptasi pola wisata minat khusus. Pada prinsipnya, pariwisata minat khusus adalah pariwisata yang mempunyai kaitan dengan petualangan (adventure) serta unsur pengkayaan wisatawan berupa pengetahuan dan pengalaman baru. 

Unsur-unsur wisata minat khusus yang diajukan oleh Fandeli dalam Sudana (2013) sebagai berikut : (1) Learning, pariwisata menekankan pada unsur belajar sebagai daya tarik utamanyanya. Dalam kasus geowisata, yang dipelajari dapat berupa bentang alam geologi : baik struktur geologinya, stratifigrafi, topografinya, jenis batuanya, kandunngan mineralnya dan lain sebagainya. 

Wisatawan juga dapat diajak untuk mempelajari porses-proses terbentuknya fenomena geologi diatas, serta mempelajari keterkaitanya dengan pola kehidupan masyarakat dan sebagainya; (2) Enriching, pariwisata yang memasukkan peluang terjadinya pengkayaan pengetahuan antara wisatawan dengan masyarakat. 

Wisata di kawasan geopark, tidak selamanya berinteraksi dengan benda mati (alam non hayati), akan tetapi interaksi dengan masyarakat lokal sekitar juga cukup penting, sehingga mampu memberikan pengalaman yang lebih bernilai bagi wisatawan; 

(3) Rewarding, pariwisata yang memasukkan unsur pemberian penghargaan. Idealnya dalam kegiatan geowisata, aktifitas tour yang ditawarkan adalah paket wisata yang mampu menumbuhkan kesadaran (awareness) bagi wisatawan serta tuan rumah wsiata untuk lebih mencintai alam, menjaga kelestarianya, serta kepedulian untuk mendukung  konservasi sumber daya alam langka dalam kasus fenomena geologi tertentu; (4) Adventuring, pariwisata yang dirancang  dan dikemas sehingga terbentuk wisata petualangan.

Kekeliruan yang umum dalam perencanaan destinasi alam konvensional adalah menambah berbagai kemudahan bagi wisatawan dengan membangun fasilitas wisata disana-sini pada saat destinasi wisata mulai laku. Hal itu belum tentu benar, fakta menujukan bahwa wisatawan petualang justru tidak terlalu peduli terhadap sarana wisata saat berkunjung ke destinasi wisata alam, melainkan pengalaman dari sajian daya tarik yang cukup menantang menjadi alasan utama mereka untuk berwisata (Hermawan, 2017). Dalam hal ini, pembagunan sarana memang penting, akan tetapi disesuaikan dengan kebutuhan pokok wisatawan. Apakah diperlukan? atau dengan berbagai kemudahan (sarana wisata) justru menghilangkan aspek petualangan yang dicari wisatawan.

Wisata geologi (geowisata) dapat dijadikan media bagi sosialisasi ilmu pengetahuan alam, pendidikan lingkungan, serta pelestarian alam yang pada akhirnya diharapkan akan terwujud pembangunan pariwisata geologi yang berkelanjutan.Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam perencanaan, pengembangan dan pengelolaan geowisata yang harus menjadi pedoman manajemen sebagai berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun