Bulan September Pak Subejo mengungkapkan data itu, lalu pada bulan berikutnya, Oktober 2013, terjadi kebakaran yang melibatkan 1000 unit rumah di Kelapa Gading.
http://jakarta.okezone.com/read/2013/10/01/500/874474/1-000-rumah-terbakar-di-kelapa-gading
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Nurhayati Ali Assegaf mengungkapkan bahwa kebakaran seperti ini tidak pernah terjadi pada kepemimpinan sebelum Jokowi.
"Tidak pernah dalam sejarah. Fauzi Bowo, semua, tidak pernah ada 1000 rumah terbakar. Di mana pemerintah daerah? Semua tidurkah sampai rumah terbakar," kata Nurhayati.
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/10/19/nurhayati-setahun-jokowi-ahok-1000-rumah-terbakar
Kebakaran demi kebakaran masih terjadi di Jakarta. Rentang waktu Januari hingga April 2014 saja telah terjadi 280 kasus kebakaran dan menyebar di seluruh wilayah Jakarta dengan menimbulkan kerugian 51,66 Milyar. Berdasarkan data milik Dinas Damkar dan PB DKI, pada Januari terjadi 55 kasus kebakaran, Februari 80 kasus, Maret 71 kasus dan April 74 kasus. Kasus kebakaran paling banyak melanda wilayah Jakarta Barat, yaitu sebanyak 86 kasus. Kemudian, Jakarta Timur 66 kasus, Jakarta Selatan 51 kasus, Jakarta Utara 42 kasus dan Jakarta Pusat 35 kasus.
Yang paling fenomenal adalah kasus kebakaran dua pasar rakyat, Pasar Senen dan Pasar Rumput. Asap kebakaran di Pasar Senen mungkin masih mengepul sejak jumat, 25 April 2014, namun tiga hari berselang, pada tanggal 28 April 2014 terjadi lagi kebakaran di Pasar Rumput.
http://www.aktual.co/sosial/125025kebakaran-di-pasar-senen-hanguskan-ribuan-kios
Siapa Yang Perlu Disalahkan?
Menurut Jokowi, yang perlu disalahkan adalah peninggalan gubernur Jakarta sebelum ini, warga Jakarta, PLN, dan instalasi listrik.