Mohon tunggu...
Hary Hary
Hary Hary Mohon Tunggu... -

Biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kebakaran Jakarta dan Kepemimpinan Suka Menyalahkan

6 Juni 2014   23:47 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:57 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa kampanye lalu, sah saja bila tim Jokowi mengkritik kepemimpinan Gubernur DKI incumbent, Fauzi Bowo karena kurang sigap mencegah kebakaran di wilayah tanggungannya. Tetapi setelah memerintah, tentu harus ada pembuktian bahwa yang mengkritik lebih baik dari yang dikritik.

Tapi kenyataannya Gubernur-Gubernur DKI yang lalu masih saja disalahkan meski Jokowi sudah menggantikan mereka.

"Kita jujur, situasi di Jakarta peninggalan sebelumnya sangat padat, tidak terkondisikan dengan baik, saluran listrik tidak baik,” begitu pembelaan Eriko Sotarduga pada medio Oktober 2013.

http://news.detik.com/read/2013/10/22/114704/2392064/10/pdip-kebakaran-di-era-jokowi-peninggalan-gubernur-sebelumnya

Menarik juga disimak pembelaan diri Jokowi atas keluhan banyaknya kebakaran di wilayah tanggungannya. "Terus, yang bakar siapa? Yang bakar saya?" begitu pembelaan yang pernah ia ucapkan.

http://www.tempo.co/read/news/2013/10/20/231523168/Banyak-Kebakaran-Jokowi-Memang-yang-Bakar-Saya

Jokowi juga pernah menyalahkan warganya. "Kalau kebakaran itu bukan karena PLN. Tapi karena masyarakatnya saja. Tidak hati-hati," ujarnya di Balai Kota, 1 Oktober 2013.

http://metro.news.viva.co.id/news/read/448275-sering-kebakaran-di-jakarta--jokowi-salahkan-warga

Meski sudah bilang bukan salah PLN, tetapi Jokowi juga pernah menyalahkan PLN. "Mustinya kalau ingin memasang listrik, tanya sertifikatnya dulu ada atau tidak," katanyam 24 September 2013 lalu.

http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/09/24/jokowi-salahkan-pln-soal-kebakaran-di-pemukiman-padat-penduduk

Saat kebakaran di Pasar Rumput lalu pun Jokowi menyalahkan instalasi listrik. "Lihat di Pasar Senen, bangunannya sudah tua, kabelnya berseliweran di mana-mana. Standarnya sudah tidak benar," ujarnya 28 April 2014. "(Pengawasan kabel) tanya ke PLN (Perusahaan Listrik Negara). Masak gubernur suruh ngurusin listrik?" Sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun