Aku berlindung di balik kuatnya dinding rahim entah milik siapa?
Menanti penuh dengan harapan dan kepastian
Tanpa tahu kemanakah diriku kan Kau bawa
Tanpa ku sadari sebuah cahaya menghampiriku dan berbisik kepadaku.
“Jangan takut akan ada dua sayap pelindung untukmu”
Tangan ku mengepal penuh tanya, “siapakah mereka?”
“Seorang adam yang kau sebut Ayah dan seorang hawa yang kau sebut Bunda”
Akhirnya aku diam dengan hati penuh kedamaian
Saat aku keluar dengan suara tangisan
Berharap dan berharap akan penantian sepasang sayap pelindung
Tapi sayang… Sang sayap tak kunjung datang
Karena mereka lebih memilih membuangku dibalik halusnya selimut kardus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H