“Awasss … Di depanmu ….” ujar Patrick sambil menembakan peluru bazoka miliknya.
Pada saat itu Syiro dan teman-temannya sedang bermain, permainan yang dimainkannya adalah permainan yang sangat mematikan. Nama permainannya adalah “Dari A ke B”, tetapi Syiro dan teman-temannya sangat senang bermain permainan itu.
Syiro namanya, ia adalah anjing kecil yang sangat imut. Tetapi jangan melihat Syiro dari tampangnya, seperti pepatah yang mengatakan bahwa “Jangan melihat dari tampangnya”. Walaupun syiro terlihat sangat imut, Syiro memiliki kemampuan yang sangat hebat. Memanipulasi komik menjadi dunia baru, itulah kemampuan hebatnya. Selain itu Syiro juga menyukai hal yang berakhir kepada kematian.
Pada siang hari di kediaman majikannya, Syiro kabur dari kandangnya. Dengan nyali yang tinggi syiro kabur ke desa yang sangat terpencil di kota Kasukabe. Saat di perjalanan, syiro melihat pemandangan yang tak patut untuk dilihatnya. Penjual Hot dog yang sedang menguliti anjing, pemandangan itulah yang ia lihat. Pada saaat itu juga, tak tahu mengapa Syiro dilempari batu oleh beberapa anak-anak. Setelah peristiwa tersebut, tiba-tiba syiro terbaring pingsan.
Setelah sadar, Syiro melihat ke sekujur tubuhnya. Syiro terkejut, tangan dan kakinya di ikat, Syiro pun hanya bisa diam. Tak lama kemudian datang dua orang yang sangat menyeramkan, salah-satu dari orang tersebut membawa pisau.
“Mau diapain dulu anjing ini? … Disiksa dulu? … Apa langsung di potong? ….” tanya orang pertama.
“Dibakar aja dulu ….” ujar orang kedua.
“Tunggu bos dulu aja ... Gimana?” tanya orang pertama.
“Ya udah ….” Ujar orang kedua.
Setelah beberapa menit kemudian dua orang itu pun pergi. Syiro terus memikirkan cara untuk keluar dari tempat ini, Syiro terus melihat ke kanan dan ke kiri. Tak sengaja Syiro melihat banyak komik yang tersusun berantakan di atas meja.
“Manipulasi komik … hidupkan karakter ….” Ujar Syiro di dalam hatinya.
Tiba-tiba keluar cahaya yang begitu terang sehingga membuat pandangan Syiro hilang sementara. Pada saat itu juga, muncul tiga sosok karakter dari komik-komik tersebut. Patrick, Plankton dan Batman, tiga karakter itulah yang muncul di hadapan Syiro.
“Mulai sekarang, kalian menjadi anak buahku ….” ujar Syiro.
“Hmmm ….” ujar tiga karakter yang muncul dari komik.
“Anggap saja ini sebuah permainan … Nama permainannya … Dari A ke B ….” ujar Syiro.
“Sebelum permainannya dimulai … Tolong dong … Lepasin tangan sama kaki saya ….” ujar Syiro.
Syiro membagikan tugas kepada anak buahnya, tetapi banyak yang tidak setuju dengan perintahnya.
“Patrick … Kamu bertugas untuk mengamankan bagian depan ….” ujar Syiro.
“Batman … Tugasmu mengamankan bagian belakang ….” lanjut Syiro.
“Plankton … Tugasmu menembakan bazoka bila ada musuh ….” Lanjut Syiro sambil memegang bazoka yang ingin ia berikan kepada Plankton.
Setelah pembagian tugas, Syiro dan anak buahnya berjalan keluar dari ruangan tersebut. Saat ditengah-tengah perjalanan, tiba-tiba datang dua orang membawa pisau yang berlumuran darah. Syiro tidak menyadari bahwa di sampingnya ada dua orang tersebut.
“Awasss … Di sampingmu ….” ujar Patrick sambil menembakan peluru bazoka miliknya.
Tak tahu mengapa pandangan Syiro menjadi putih dan semua anak buahnya hilang.
#Syiro_udah_di_alam_baka
#:v
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H