Tiba-tiba keluar cahaya yang begitu terang sehingga membuat pandangan Syiro hilang sementara. Pada saat itu juga, muncul tiga sosok karakter dari komik-komik tersebut. Patrick, Plankton dan Batman, tiga karakter itulah yang muncul di hadapan Syiro.
“Mulai sekarang, kalian menjadi anak buahku ….” ujar Syiro.
“Hmmm ….” ujar tiga karakter yang muncul dari komik.
“Anggap saja ini sebuah permainan … Nama permainannya … Dari A ke B ….” ujar Syiro.
“Sebelum permainannya dimulai … Tolong dong … Lepasin tangan sama kaki saya ….” ujar Syiro.
Syiro membagikan tugas kepada anak buahnya, tetapi banyak yang tidak setuju dengan perintahnya.
“Patrick … Kamu bertugas untuk mengamankan bagian depan ….” ujar Syiro.
“Batman … Tugasmu mengamankan bagian belakang ….” lanjut Syiro.
“Plankton … Tugasmu menembakan bazoka bila ada musuh ….” Lanjut Syiro sambil memegang bazoka yang ingin ia berikan kepada Plankton.
Setelah pembagian tugas, Syiro dan anak buahnya berjalan keluar dari ruangan tersebut. Saat ditengah-tengah perjalanan, tiba-tiba datang dua orang membawa pisau yang berlumuran darah. Syiro tidak menyadari bahwa di sampingnya ada dua orang tersebut.
“Awasss … Di sampingmu ….” ujar Patrick sambil menembakan peluru bazoka miliknya.