Mohon tunggu...
Haryadi Samba Rabbani
Haryadi Samba Rabbani Mohon Tunggu... -

Masalah dapat membuat kita menjadi "DEWASA", maka sering-seringlah membuat masalah xD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kill or be "Killed"

23 Februari 2016   09:52 Diperbarui: 23 Februari 2016   14:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Awasss … Di depanmu ….” ujar Patrick sambil menembakan peluru bazoka miliknya.

Pada saat itu Syiro dan teman-temannya sedang bermain, permainan yang dimainkannya adalah permainan yang sangat mematikan. Nama permainannya adalah “Dari A ke B”, tetapi Syiro dan teman-temannya sangat senang bermain permainan itu.

Syiro namanya, ia adalah anjing kecil yang sangat imut. Tetapi jangan melihat Syiro dari tampangnya, seperti pepatah yang mengatakan bahwa “Jangan melihat dari tampangnya”. Walaupun syiro terlihat sangat imut, Syiro memiliki kemampuan yang sangat hebat. Memanipulasi komik menjadi dunia baru, itulah kemampuan hebatnya. Selain itu Syiro juga menyukai hal yang berakhir kepada kematian.

Pada siang hari di kediaman majikannya, Syiro kabur dari kandangnya. Dengan nyali yang tinggi syiro kabur ke desa yang sangat terpencil di kota Kasukabe. Saat di perjalanan, syiro melihat pemandangan yang tak patut untuk dilihatnya. Penjual Hot dog yang sedang menguliti anjing, pemandangan itulah yang ia lihat. Pada saaat itu juga, tak tahu mengapa Syiro dilempari batu oleh beberapa anak-anak. Setelah peristiwa tersebut, tiba-tiba syiro terbaring pingsan.

Setelah sadar, Syiro melihat ke sekujur tubuhnya. Syiro terkejut, tangan dan kakinya di ikat, Syiro pun hanya bisa diam. Tak lama kemudian datang dua orang yang sangat menyeramkan, salah-satu dari orang tersebut membawa pisau.

“Mau diapain dulu anjing ini? … Disiksa dulu? … Apa langsung di potong? ….” tanya orang pertama.

“Dibakar aja dulu ….” ujar orang kedua.

“Tunggu bos dulu aja ... Gimana?” tanya orang pertama.

“Ya udah ….” Ujar orang kedua.

Setelah beberapa menit kemudian dua orang itu pun pergi. Syiro terus memikirkan cara untuk keluar dari tempat ini, Syiro terus melihat ke kanan dan ke kiri. Tak sengaja Syiro melihat banyak komik yang tersusun berantakan di atas meja.

“Manipulasi komik … hidupkan karakter ….” Ujar Syiro di dalam hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun