Dana Palami dulu didapat dari bekas perusahaan miliknya, Autre Porte Global, yang bergerak di bidang pembangunan rel kereta. Perusahaan tersebut juga menjadi sponsor utama Global Cebu FC, klub yang berada satu grup dengan Bali United di Piala AFC 2018 lalu.
Sebagai lulusan jurusan akuntansi, Dan Palami paham betul bagaimana mengelola keuangan, dan ilmunya tersebut dikombinasikan dengan pengalaman sebagai mantan bos perusahaan, diaplikasikan dengan sangat baik untuk membina timnas Filipina. Di awal masa jabatannya, ia mengumbar janji akan membawa Filipina menembus 100 besar ranking FIFA. DI Indonesia, adakah ketua PSSI yang berani memasang target dan mempertanggungjawabkannya ????
Kini di tahun 2018, Filipina semakin dekat dengan impiannya itu. Menempati peringkat 116 dan lolos semifinal Piala AFF 2018 serta lolos Piala Asia 2019, skuat asuhan Thomas Dooley berpotensi besar untuk menembus 100 besar jika meraih hasil positif.
Sebuah lompatan  pesat, dari negara yang 24 kali perjumpaannya dengan timnas Indonesia, hanya menang 2 kali, imbang 1 kali dan kalah 24 kali. Hanya memasukkan 20 gol, dan kemasukan 106 gol. Rasanya iri dengan mereka, hanya perlu 7 tahun sudah menjelma menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara, tentu dengan etos dan semangat kerja yang konsisten. Saat usia Liga Indonesis 24 tahun, tak sekalipun Timnas mengangkat piala. Sepakbola memang kejam (kepada Indonesia), Jenderal !!
Referensi : football-tribe.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H