Mohon tunggu...
Pak STO
Pak STO Mohon Tunggu... -

Salesman | penikmat dan pencinta bola | menyukai pariwisata | suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barito Putera, Target Juara di Usia Ke-30

29 April 2018   20:45 Diperbarui: 29 April 2018   21:00 2021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuat Barito Putera 1994/1995 (dok. Tabloid Bola)

Skuat Barito Putera 1994/1995 (dok. Tabloid Bola)
Skuat Barito Putera 1994/1995 (dok. Tabloid Bola)
Pada gelaran Liga Indonesia tahun-tahun berikutnya, klub yang berdiri tanggal 21 April 1988 ini mengalami pasang surut prestasi. Krisis ekonomi yang melanda negeri ini juga membawa dampak pada klub kebanggaan Kalimantan Selatan ini secara finansial. 

Akhirnya masa kelam Barito Putera terjadi saat klub ini menempati peringkat juru kunci (peringkat 20) pada Ligina 2003 dan harus terdegradasi ke Divisi I. Seolah belum berhenti, Barito Putera  harus turun ke kasta paling bawah yaitu Divisi II pada tahun berikutnya.

Berkutat di Divisi II selama 3 tahun, hingga akhirnya sang pemilik sekaligus pendiri, H. Sulaiman HB menugaskan putera bungsunya Zainal Hadi untuk menjadi manager tim yang didirikannya tahun 1988 lalu itu. Masih dalam kondisi krisis, Zainal bergerak cepat dengan memanggil mantan pemain Barito Putera Salahudin yang sukses mengantarkan Persepar Palangkaraya ke Divisi I Liga Indonesai musim 2007.

Dalam keadaan terpuruk, sang pelatih anyar memikul tanggung jawab cukup berat untuk mengembalikan kejayaan Barito Putera seperti pada musim 1994/1995 saat dimana waktu itu dia juga ikut menjadi pemain. Dengan segala keterbatasan, Salahudin berhasil mengumpulkan materi pemain yang mempunyai semangat juang tinggi dan akhirnya berhasil meraih Juara Divisi II pada 2008 yang artinya otomatis mendapat tiket promosi ke Divisi I.

Salahudin kembali membangkitkan gairah Laskar Antasari untuk kembali naik kasta tertinggi Liga Indonesia (Liga Super Indonesia). Tahapan demi tahapan ibarat anak tangga yang harus dinaiki oleh klub yang bermarkas di Stadion 17 Banjarmasin ini.

Gairah tim kembali membara, pilar-pilar terbaik disetiap lini mulai dihadirkan, diantaranya Sugeng Wahyudi, Husin Mugni, Dwi Permana, Zulkan Arief, Andre Djoko dan Sartibi Darwis. Pada musim pertamanya di Divisi I, Barito Putera sanggup bertahan.

Pada musim berikutnya yaitu 2009/2010 Barito Putera kembali naik kasta ke Divisi Utama. Pelatih kelahiran Palembang Sumatera Selatan ini hanya butuh dua musim untuk membawa Tim Seribu Sungai promosi ke Liga Super Indonesia (LSI), tepatnya musim 2011/2012. 

Barito Putera memastikan diri promosi ke LSI setelah mengalahkan Persepam Pamekasan 2-0 dalam semifinal Divisi Utama Liga Indonesia yang diselenggarakan di Stadion Manahan Solo. Artinya, sebuah prestasi besar telah Salahudin torehkan untuk Barito Putera, yaitu 3 kali promosi dalam rentang hanya 5 tahun.

Akhirnya, hari Minggu malam, 8 Juli 2012 seluruh pecinta Barito Putera menyaksikan tim Kota Seribu Sungai ini berhasil mengangkat Piala Divisi Utama. Meski gelar juara kasta kedua, namun prestasi ini tentu sangat membanggakan. Sejak 18 tahun Liga Indonesia digelar, akhirnya  Barito Putera berhasil mengangkat Piala, meski bukan piala Liga Super Indonesia. Sebuah torehan yang sangat dinanti oleh Barito Mania (Bartman), julukan bagi pendukung Barito Putera.

Piala Divisi Utama musim 2011/2012 (sumber : viandra-onepiece.blogspot.com)
Piala Divisi Utama musim 2011/2012 (sumber : viandra-onepiece.blogspot.com)
Setelah 10 tahun tidak lagi merasakan atmosfer kasta tertinggi sepakbola Indonesia, kini Barito Putera kembali ke LSI dengan status Jawara Divisi Utama setelah menghempaskan Persita Tangerang dengan skor 2-1 pada final yang digelar di Stadion Manahan Solo. Gelar itu serasa lengkap dengan keberhasilan Sackie Teah Doe, penyerang Barito Putera asal Liberia tersebut menjadi top skor dengan raihan 18 gol.

Prestasi Salahudin bersama Barito Putera pada musim pertamanya di LSI-2013  pun tak bisa dibilang jelek, Barito Putera finish di peringkat 6 dari 18 tim yang berlaga. Pelatih yang pernah mencicipi gelar juara Sea Games 1991 Manila tersebut masih dipertahankan oleh manajemen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun