Mohon tunggu...
Muhammad Harun Sukarno
Muhammad Harun Sukarno Mohon Tunggu... Akuntan - NIM 55521120014, Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI, MATA KULIAH PAJAK INTERNASIONAL - P552120005 - Kamis 19:30-22:00 (XC-008) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak) UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PEMERIKSAAN PAJAK - P552120006 - Sabtu 14:30-16:59 (I-404) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K13_Pemeriksaan Pajak_Auditing Sektor Usaha Perkebunan Kelapa Sawit

16 Juni 2023   00:49 Diperbarui: 16 Juni 2023   00:51 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah SA 530 (revisi 2021):

Sampel audit, Standar Audit (SA) diterapkan ketika auditor memutuskan untuk menggunakan sampel audit dalam melaksanakan prosedur audit. Ini mengacu pada penggunaan sampling statistik dan non-statistik. Dalam perencanaan dan pemilihan sampel uji, pelaksanaan pengendalian dan uji detail serta evaluasi hasil sampel. Tujuan pengujian sampel yang digunakan oleh auditor adalah untuk memberikan auditor dasar yang cukup untuk menarik kesimpulan tentang populasi dari mana sampel tersebut dipilih. Auditor harus menentukan ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko pengambilan sampel ke tingkat rendah yang dapat diterima. Untuk pengujian terperinci, pemeriksa harus memproyeksikan data kesalahan yang ditemukan dalam sampel ke populasi. Standar Audit ("SA") No. 530 berikut ini adalah data dan persamaan math yang diperoleh oleh KAP KAP Meruya Illir, dan Rekan, atas audit kliennya PT Pandawa Korawa.

Jawaban soal 1 :

Rumus Cochran's Sample Size Formula SA320 adalah sebagai berikut:

n = Z^2 * s^2 / e^2

dimana:

n = jumlah sample yang diperlukan

Z = Z-score yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan (misalnya, Z-score 1.96 untuk tingkat kepercayaan 95%)

s = standar deviasi estimasi dari populasi (jika tidak diketahui, maka dapat menggunakan standar deviasi sample sebagai gantinya)

e = error margin yang diizinkan atau toleransi hasil sampling

Perlu diingat bahwa ketidakpastian yang terkait dengan jumlah populasi dapat mempengaruhi jumlah sampel yang diperlukan. Oleh karena itu, pendekatan (misalnya, random sampling atau auditor-estimated sampling) juga dapat mempengaruhi jumlah sampel yang diambil.

Misalnya, jika kita ingin menggunakan tingkat keyakinan 95%, dengan margin kesalahan 5% (0,05), dan kita memiliki perkiraan awal proporsi kejadian dalam populasi sebesar 0,50 (tanpa informasi sebelumnya), kita dapat menghitung jumlah sampel menggunakan formula Cochran sebagai berikut:

n = (1.96^2 * 0.50 * (1-0.50)) / (0.05^2) n = 3.8416 * 0.25 / 0.0025 n = 96.04

Jadi, jumlah sampel yang diinginkan menggunakan formula ukuran sampel Cochran adalah sekitar 96

Pertimbangan materialitas oleh auditor terhadap auditee didasarkan pada beberapa faktor, termasuk:

1. Ukuran dan kompleksitas subjek yang akan diperiksa:
Ketika menentukan materialitas, auditor mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas entitas yang diaudit. Semakin besar dan kompleks subjek yang akan diteliti, semakin tinggi peringkat materialitas yang dapat diterapkan.

2. Lingkungan industri dan peraturan:
Auditor juga mempertimbangkan lingkungan industri dan peraturan di mana entitas yang diaudit beroperasi. Misalnya, dalam industri yang sangat diatur, auditor mungkin menerapkan materialitas yang lebih rendah untuk mencerminkan potensi risiko yang lebih tinggi.

3. Kepentingan pemangku kepentingan:
Auditor juga mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan yang diaudit. Jika pemangku kepentingan tertentu sangat bergantung pada laporan keuangan entitas yang diaudit, auditor dapat menerapkan peringkat materialitas yang lebih rendah untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

4. Riwayat keuangan subjek:
Setiap tahun, auditor meninjau riwayat keuangan yang diaudit, termasuk tren dan perubahan signifikan. Informasi ini dapat membantu auditor menentukan skor materialitas yang tepat untuk memastikan bahwa kesalahan atau kekeliruan material telah teridentifikasi.

5. Risiko Audit yang Teridentifikasi:
Auditor melakukan penilaian risiko audit, yang meliputi penilaian risiko bawaan dan risiko pengendalian. Nilai materialitas dapat disesuaikan berdasarkan tingkat risiko yang teridentifikasi untuk memastikan bahwa risiko tersebut dapat ditangani secara memadai.

Persamaan 2 atas Nilai materialitas :

Log 3 (27) + log 4 (16)

Untuk menyelesaikan ekspresi tersebut, kita dapat menggunakan properti logaritma, yaitu:

    Log(a) + Log(b) = Log(a * b)

    Log(a) / Log(b) = Log base b dari a

Dalam hal ini, kita dapat mengaplikasikan kedua properti tersebut:

Log3(27) + Log4(16) = Log(27) / Log(3) + Log(16) / Log(4)

Kita dapat menghitung nilai logaritma masing-masing angka dengan basis yang sesuai:

Log3(27) = 3, karena 3^3 = 27 Log4(16) = 2, karena 4^2 = 16

Jadi, kita dapat menggantikan logaritma dengan angka yang sesuai:

Log3(27) + Log4(16) = 3 / Log(3) + 2 / Log(4)

Kemudian, kita dapat menggunakan perhitungan logaritma dengan basis 10:

Log3(27) + Log4(16) = 3 / Log(3) + 2 / Log(4) 3 / 0.477 + 2 / 0.602

Setelah menghitung nilai logaritma, kita dapat menyelesaikan ekspresi tersebut:

Log3(27) + Log4(16) 6.285 + 3.322 9.607

Jadi, Log3(27) + Log4(16) sekitar sama dengan 9.607.

Nilai negative risiko yang harus dihindari/dikelola pada kemungkinan salah saji material pada laporan keuangan akibat lemahnya pengendalian intern klien-nya

Risiko yang dapat dihindari atau yang dapat dikendalikan terkait dengan kemungkinan salah saji material dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh lemahnya pengendalian internal klien dapat berbeda sesuai dengan situasi perusahaan dan industri.
Untuk mengelola nilai negatif dari risiko ini, perusahaan harus mengidentifikasi dan menerapkan langkah-langkah efektif untuk memperkuat pengendalian internal, meningkatkan kepatuhan, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta mengembangkan budaya perusahaan yang mengedepankan kejujuran dan kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.

data pribadi harun_soal 3
data pribadi harun_soal 3

Jawaban Soal 3 :

Untuk menemukan nilai m dan b pada persamaan y = mx + b, kita perlu menyelesaikan dua persamaan. Persamaan pertama adalah Persamaan Garis Risiko, yang melibatkan data pasar dan menggambarkan hubungan antara return investasi dan risiko yang diambil. Persamaan kedua adalah Persamaan Garis Tangen, yang menggambarkan hubungan antara return tertentu pada portofolio dan risiko yang diambil.

Dalam kasus ini, Persamaan Garis Risiko adalah f(x) = 4x^3 - 10x. Maka, kita dapat menggunakan turunan dari persamaan ini untuk menemukan gradien (m) saat x=2:

f'(x) = 12x^2 - 10

f'(2) = 12(2)^2 - 10

f'(2) = 44

Jadi, gradien (m) dari Garis Risiko adalah 44 saat x=2.

Sementara itu, nilai fungsi f(x) saat x=2 diberikan sebagai 12. Oleh karena itu, Persamaan Garis Tangen melalui titik (2, 12) dapat dituliskan sebagai:

12 = 44(2) + b

Dengan memecahkan persamaan tersebut untuk variabel b, kita mendapatkan nilai b = -76.

Maka, persamaan lengkap untuk Garis Tangen adalah y = 44x - 76. Dengan demikian, nilai m = 44 dan nilai b = -76.

Kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama proses audit dapat bervariasi tergantung pada laporan keuangan yang sedang diaudit dan kondisi spesifik perusahaan. Beberapa kesalahan umum yang dapat diidentifikasi selama audit meliputi:

1. Kesalahan perhitungan matematis:
Kesalahan dalam perhitungan aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian dapat menyebabkan ketidakakuratan angka dalam laporan keuangan. Misalnya, kesalahan perhitungan total omzet, rasio keuntungan atau saldo rekening tertentu.

2. Ketidakpatuhan terhadap standar akuntansi:
Ketika perusahaan tidak mengikuti standar akuntansi yang berlaku, kesalahan dapat terjadi. Ini mungkin termasuk kesalahan dalam pengakuan pendapatan, perhitungan penyusutan, atau  akuntansi yang tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).

3. Laporan yang tidak lengkap atau tidak akurat:
Kesalahan dapat terjadi ketika perusahaan tidak mengungkapkan informasi yang material dan diperlukan dalam laporan keuangan, atau ketika informasi yang diberikan tidak benar. Misalnya, pengungkapan risiko dan kewajiban material yang tidak memadai  atau kesalahan dalam pengungkapan jumlah terkait.

4. Kegagalan untuk mengungkapkan Transaksi atau Peristiwa Material:
Kesalahan dapat muncul ketika perusahaan gagal mengungkapkan transaksi atau peristiwa yang dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. Misalnya, kegagalan untuk melaporkan transaksi  pihak berelasi yang signifikan, restrukturisasi utang, atau perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan.

5. Kegagalan untuk mengungkapkan risiko atau ketidakpastian:
Kesalahan dapat terjadi ketika perusahaan tidak mengungkapkan risiko atau ketidakpastian yang dapat mempengaruhi penilaian pemangku kepentingan atas laporan keuangan. Misalnya, ketidakpastian  terkait  perkembangan masa depan, risiko hukum, atau risiko bisnis yang signifikan.  


Persamaan 4: SA 450:

x3 – 4x -6 = 0

x13 +x23 + x33 =?

Berapa nilai Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit PT Pandawa Korawa

SA 501 (Revisi 2021) : Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan: Standar Audit (SA) ini mengatur tentang pertimbangan spesifik oleh auditor dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat berdasarkan SA 330 (Revisi 2021), SA 500 (Revisi 2021), dan SA lainnya yang relevan, berkaitan dengan aspek tertentu atas persediaan, litigasi dan klaim yang melibatkan entitas, serta informasi segmen dalam suatu audit atas laporan keuangan.

data pribadi harun_jawaban soal 4
data pribadi harun_jawaban soal 4

Dalam melakukan audit, auditor harus membuat pertimbangan-pertimbangan khusus yang berkaitan dengan unsur-unsur keputusan yang diambil dalam proses audit. Beberapa penilaian yang dapat dilakukan pemeriksa antara lain:

1. Risiko audit:
Auditor harus mempertimbangkan risiko audit yang terkait dengan item tertentu yang dipilih. Misalnya, jika terdapat tingkat risiko yang tinggi terkait dengan pengakuan pendapatan, auditor dapat lebih memperhatikan elemen tersebut dan melakukan pengujian yang lebih detail.

2. materialitas:
Auditor harus mempertimbangkan tingkat materialitas ketika menentukan apakah unsur tertentu yang dipilih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. Ketika item-item ini berdampak signifikan, auditor lebih memperhatikan dan melakukan review yang lebih komprehensif.

3. Kompleksitas:
Pemeriksa harus mempertimbangkan kompleksitas poin seleksi. Jika itemnya rumit, penguji mungkin memerlukan sumber daya tambahan, keahlian khusus, atau metode pengujian yang lebih canggih untuk memahami dan menguji item tersebut.

 4. Kepentingan Relatif:

Auditor harus mempertimbangkan kepentingan relatif unsur-unsur yang dipilih terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. Ketika item-item tersebut memiliki dampak yang signifikan, pemeriksa lebih memperhatikan dan melakukan pengujian yang lebih detail.

5. Bukti audit yang tersedia:

Auditor harus mempertimbangkan apakah terdapat bukti audit yang signifikan untuk unsur yang dipilih. Ketika terdapat keterbatasan dalam bukti audit yang tersedia, auditor dapat membuat keputusan tentang tingkat keyakinan yang akan ditempatkan pada unsur tersebut.

Poin-poin di atas akan membantu auditor untuk merencanakan dan melaksanakan audit dengan baik dan mengidentifikasi kemungkinan risiko atau cacat pada poin-poin yang dipilih. Hal ini memastikan bahwa pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan profesional.

Persamaan 5: SA 501 bukti audit, dan barang audit diaman f((g(1)), berikut ini:

f(x) = x2 – 10

g(x) = x + 5

Tentukan berapa nilai pertimbanagn spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP pada

persamaan ini.

Jawaban Soal 5:

Berdasarkan persamaan yang diberikan, pertimbangan spesifik pada unsur-unsur pilihan dalam fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fungsi f(x) = x^2/10 menggunakan pangkat dua, yang menunjukan bahwa nilai f(x) akan meningkat secara eksponensial saat nilai x meningkat.

2. Kedua, fungsi g(x) = x + 5 mempunyai nilai awal (bias) sebesar 5 yang berarti garis potongan dengan sumbu y adalah 5.

Nilai-nilai ini dapat memberikan informasi tambahan bagi auditor dalam memahami data dan informasi keuangan suatu perusahaan serta melakukan analisis dan pengujian atas data tersebut. Namun, hal tersebut harus disesuaikan dengan tujuan audit dan sifat dari transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.

Pertama, kita gantikan f(x) dengan g(x) dalam persamaan: x^2 - 10 = x + 5

Selanjutnya, kita atur persamaan tersebut menjadi bentuk persamaan kuadrat dan mencarinya: x^2 - x - 15 = 0

Kita dapat mencari akar-akar persamaan kuadrat ini dengan menggunakan faktorisasi, melengkapi persegi, atau menggunakan rumus kuadrat.

Dalam hal ini, jika kita menggunakan faktorisasi, kita perhatikan bahwa -5 dan 3 adalah dua bilangan yang saat dikalikan menghasilkan -15 dan saat ditambahkan menghasilkan -1 (koefisien x). Oleh karena itu, kita dapat menulis persamaan kuadrat sebagai: (x - 5)(x + 3) = 0

Dalam kasus ini, kita dapat menemukan dua akar persamaan kuadrat: x - 5 = 0 -> x = 5 x + 3 = 0 -> x = -3

Dua titik potong antara fungsi f(x) = x^2 - 10 dan g(x) = x + 5, yaitu (5, 10) dan (-3, 2).


Persamaan 6 atas Konfirmasi Eksternal

Persamaan yang diberikan adalah:

x + y + z = 30
x^2 + y^2 + z^2 = 300

Kita dapat menggunakan metode substitusi atau eliminasi untuk mencari nilai x, y, dan z yang memenuhi kedua persamaan tersebut.

Metode eliminasi:
Dari persamaan (1) kita ubah menjadi x = 30 - y - z lalu ganti dengan persamaan (2):

(30 - y - z)^2 + y^2 + z^2 = 300 900 - 60y - 60z + 2yz + 2zy + y^2 + z^2 = 300 y^2 + z^2 - 60y - 60z + 2yz + 2zy = -600 y^2 + z^2 - 58y - 58z + 2yz + 2zy = -600

Kita tidak dapat menyelesaikan persamaan ini secara langsung karena tidak ada persamaan yang hanya mengandung satu variabel. Namun, kita juga dapat menggunakan metode lain seperti metode matriks atau metode iteratif untuk mencari solusi numerik.

Dengan menggunakan metode matriks, kita dapat menyusun persamaan-persamaan ini dalam bentuk matriks dan mencari solusi matriks.

Persamaan (1) dapat ditulis sebagai berikut:
[1 1 1][x] = [30]

Persamaan (2) dapat ditulis sebagai berikut:
[1 1 1][x^2] = [300]

data pribadi harun_soal 7
data pribadi harun_soal 7

Jawaban Soal 7:

Untuk mencari nilai terkecil dari empat pecahan, kita dapat membandingkan setiap pecahan secara numerik dengan terlebih dahulu menormalkan pembilang atau penyebutnya. Pecahan dapat distandarisasi dalam beberapa cara. Salah satu caranya adalah dengan mengalikan setiap pecahan dengan angka yang membuat penyebutnya sama.

Dalam hal ini, kita mengalikan setiap pecahan dengan 1890 (angka yang membuat semua penyebutnya sama) untuk memfasilitasi perbandingan langsung:

- 25/28 x 1890 = 1687,5
- 53/59 x 1890 = 1695
- 41/45 x 1890 = 1722
- 93/105 x 1890 = 1674

Jadi nilai terkecil dari keempat pecahan tersebut adalah nilai pecahan dengan nilai standar terkecil yaitu 93/105 dengan nilai standar 1674. Dengan demikian nilai terkecil pada deret diatas adalah 93/105.

data pribadi harun_soal 8  
data pribadi harun_soal 8  

Pertanyaan 9: Sesuai data dan persamaan math dengan kasus PT. Pandawa Kurawa, 

maka tentukanlah dikaitkan dengan Opini audit mana yang akan dilakukan oleh KAP Meruya Illir, dan Rekan: berikan penjelasan anda dengan mengacu pada 4 pertimbangan:

• SA 700 (Revisi 2021): Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan

• SA 701 (2021): Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen

• SA 705 (Revisi 2021): Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen

• SA 706 (Revisi 2021): Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan Auditor Independen

Jawaban soal 9:

Berdasarkan informasi yang diberikan, pendapat KAP Meruya Illir dan Rekan atas laporan keuangan PT Pandawa Kurawa perusahaan perkebunan kelapa sawit adalah pendapat terkait SA 700 (revisi 2021):
Persiapan akuntansi dan pelaporan atas laporan keuangan tahunan.

Penjelasan:

1. SA 700 (revisi 2021) berkaitan dengan formulasi akuntansi dan pelaporan keuangan. Oleh karena itu, KAP Meruya Illir menilai apakah laporan keuangan PT Pandawa Kurawa disajikan secara akurat sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, apakah disajikan secara wajar dan bebas dari salah saji material.

2. SA 701 (2021) membahas komunikasi masalah audit signifikan dalam laporan auditor independen. Ketika KAP Meruya Illir melakukan audit atas laporan keuangan PT Pandawa Kurawa, mereka membahas beberapa masalah audit utama dan melaporkannya dalam laporan auditor independen yang menyertai laporan keuangan.

3. SA 705 (revisi 2021) mengatur tentang perubahan opini yang dinyatakan dalam laporan auditor independen. Jika KAP Meruya Illir menemukan salah saji material dalam laporan keuangan PT Pandawa Kurawa, maka akan mengubah pernyataan dalam laporan auditor independen tersebut. Namun, jika kesalahannya cukup serius, mereka bahkan mungkin menolak berkomentar.

4. SA 706 (revisi 2021) mengatur tentang pembobotan dan hal-hal lain dalam laporan auditor independen. Ketika KAP Meruya Illir mengidentifikasi isu-isu signifikan dalam laporan auditor independen, dia memasukkan paragraf yang menyoroti isu tersebut. Anda juga dapat menambahkan bagian Miscellaneous jika ingin memberikan informasi tambahan tentang laporan keuangan.

Penting untuk dicatat bahwa penentuan opini  atas perusahaan kelapa sawit berdasarkan standar pemeriksaan tersebut  bergantung pada hasil review auditor, termasuk penilaian atas risiko, materialitas, kepatuhan dan bukti  yang diterima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun