Mohon tunggu...
Suharti
Suharti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pedagang Pasar/Ibu Rumah Tangga

Menulis apapun selama kau mampu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ternyata Kejujuran Penyampai Pesan Kasih Sayang Keluarga

22 Februari 2018   13:49 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:09 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yah, sepertinya gagal maning kita ke mall malem ini, banjir dijalan-jalan sih," jelasku kepada mereka, sambil membuka gorden jendela, memastikan kondisi hujan masih terus turun dengan lebatnya.

Ilustrasi I Pexel.com
Ilustrasi I Pexel.com
"Oiya, mama bawaiin nasi goreng tu di dapur. Yukk kita makan," ajakku kepada mereka.

Seakan paham, merekapun juga lekas untuk menuruti ajakkan-ku untuk segera menikmati sajian nasi goreng yang saya beli di perjalanan menuju pulang, barusan. Menikmati nasi bungkusan sudah bisa menjadi menu lezat kami.

Ya maaf saja,  saya terbiasa membelinya langsung di resto atau PKL terdekat. Bisa dihitung dengan jari untuk meracik memasak menu keluarganya dan menghidangkanya kepada anak-anak ketika malam datang.

Nah, besok kebetulan hari libur panjang, jumatnya hari raya imlek, sabtu dan minggu weekend-an. Menjadi waktu yang tepat untuk mengikat janji kembali, bepergian bersama mereka lagi. Lagi-lagi, sayalah yang memulai untuk menawar ajakan bepergian bersama anak-anak besok malamnya dan menjelang week-end dengan mudahnya.

"Besok malam, semoga ga ujan lagi ya? Suer, kita bakal jalan bareng deh," janjiku lagi, kepada mereka.

"Kalau ujan, bearti ga jadi lagi deh," timpal Melati menyahutku.

Aku hanya tersenyum, dan mengajak mereka berdoa agar besok malam tidak hujan lagi.

"Ya sudah, sekarang boleh nonton tv terus tiduran ya, besok jangan lupa bangun pagi, tetap bersih-bersih dirumah meski libur, oke?," ajakku, sambil menutup percakapan dengan mereka.

"Sipp,deh," ujar Lana, mengiyakan, dan Melati beranjak berlalu ke kamarnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun