Mohon tunggu...
Angiola Harry
Angiola Harry Mohon Tunggu... Freelancer - Common Profile

Seorang jurnalis biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Indonesia Lupakan Keajaiban di Takalar?

15 Agustus 2018   16:23 Diperbarui: 15 Agustus 2018   16:32 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan pada tahun 2014, PBB melalui proyek SMART-Fish UNIDO didanai oleh SECO, Switzerland, ikut melakukan intervensi, dengan fokus pada metode pengembangan Gracilaria sp. di daerah pantai ini. Profesor Jana T. Anggadiredja didapuk menjadi ahli rumput laut SMART-Fish. Intervensi SMART-Fish pada metode budidaya rumput laut untuk Eucheuma sp. dan Gracilaria sp. dilakukan sejalan dengan lembaga lain di Indonesia.

Media massa juga tertarik melihat intervensi SMART-Fish dalam budidaya rumput laut, dan melakukan kunjungan media resmi pada 16 Juli 2018 lalu ke Takalar. Mereka tertarik karena ada peningkatan hasil panen petani, dengan produktivitas tercatat di atas 29%. 

Khususnya dalam budidaya Gracilaria sp., ada peningkatan produktivitas hingga 38% sehingga petani mampu memanen hingga 6 ton! Ketua Kospermindo Arman Arfa mengatakan belum ada yang ngeh dengan kesuburan spora perairan Maccini Baji, Takalar ini. "Ini potensi luar biasa," ujarnya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Pengembangan budidaya rumput laut ini pada akhirnya ikut memberdayakan para penduduk di sana. Para perempuan di Desa Ujung Baji selain ikut membantu persiapan suami mereka yang menanam bibit rumput laut, juga ikut turun tangan mengolah hasil panennya. 

Hasil panen rumput laut tersebut langsung diolah menjadi aneka produk makanan, seperti sirup rumput laut, kerupuk, dan kue kering. Ada efek viral dari potensi rumput laut di Maccini Baji, yang bila terus dikembangkan, akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun