Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dokter... Cintaku!

18 Oktober 2023   11:05 Diperbarui: 18 Oktober 2023   11:17 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baik. Nanti saya informasikan kalau saya sudah sampai di neraka."

Wajah dokter tampak memerah, entah karena gemas atau kesal karena merasa dikerjai namun tidak bisa berbuat apa-apa. Sementara suster yang berdiri di belakangnya terlihat terkikik sambil menutupi mukanya dengan map warna putih.

"Sekali lagi atas nama rumah sakit dan keluarga besar tenaga medis di yang bekerja di sini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya ya, Pak."

"Tidak apa-apa. Saya kok yang salah," jawab saya cuek.

"Lho, kok begitu Pak?" Dokter dan suster saling berpandangan antar geli dan bingung.

"Iya, saya yang salah. Nama saya yang pasaran sehingga membuat rumah sakit kebingungan karena ada beberapa pasien yang namanya sama."

"Ah, bapak bisa saja."

Saya yakin sang dokter khawatir saya akan memperpanjang masalah ini, entah lewat media sosial atau mungkin jalur hukum. Yang jelas saya tidak terpikir ke arah itu. Toh saya tidak mengkonsumsi obat yang diberikan, dan mereka sudah menyadari dan mengakui bahwa kekeliruan ada pada pihak mereka. Itu sudah lebih dari cukup untuk menutup kasus ini sampai di sini. Tinggal menunggu Suster Kepala nongol saja, dia yang paling wajib menerima keisengan saya.

Tiba-tiba dokter menatap kemasan obat di atas meja. Saya terkesiap, kenapa tadi tidak saya sembunyikan dulu ya? Saya tidak mengira dokter akan datang secepat ini sehingga saya tidak sempat menghilangkan barang bukti. Tetapi kondisi kemasan obatnya terlipat random begitu, tidak ada yang bisa menebak kalau masih ada obatnya.

Prrrrrooootttt!!! Tiba-tiba kami dikejutkan suara yang tidak terduga dari dalam kamar mandi. Sepertinya pasien sebelah saya sedang mengalami kelegaan yang luar biasa, tidak tahu bahwa di luar sini baru saja terjadi drama. Dokter dan suter segera mohon diri untuk menyelamatkan diri. Tinggal saya yang terjebak bersama riuhnya bunyi-bunyian liar tak terkendali yang masih kembali terdengar dari dalam kamar mandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun