"Ada apa, Pak?"Â tanyanya ramah. Seandainya ini adalah adegan di sinetron yang dialog dan jalan ceritanya sering tidak greget itu, mungkin saya akan menjawab pertanyaan suster dengan kalimat ketus 'Ada apa, ada apa! Ini obat apa yang kamu kasih ke saya? Kamu mau membunuh saya?'
"Obat yang suster tadi berikan ternyata obat pengencer darah ya?"
"Betuk, Pak."
"Kenapa saya diberi obat pengencer darah ya?"
"Oh, itu sudah diresepkan dokter tadi pagi, Pak"
"Tapi saya kan tidak ada keluhan lain selain keluhan nyeri di bagian perut. Dan itu pun sudah berangsur-angsur berkurang"
"Dari hasil cek pemeriksaan darah Bapak ada pengentalan, makanya diresepkan dokter begitu, Pak."
"Saya boleh minta tolong dipastikan lagi ke dokternya? Atau mungkin bisa diperiksa hasil resume medis saya untuk memastikan kembali?"
"Baik, Pak. Sebentar saya tanyakan ke Suster Kepala."
"Terima kasih."
Dia pun kembali ke ruangan sebelah. Samar-samar terdengar pembicaraan antara dua orang perempuan di luar pintu, salah satu suara terdengar dengan nada tinggi.