Maksudnya, sepatah apapun tebak-tebakan itu, kita yang mendengar juga bisa menakar lucunya sendiri, kan?
Atau, mungkin, Indra Jegel dengan pantunnya. Sama. Tapi, untuk bisa berkarier sebagai komika, apakah melulu tentang pantun? Rigen dengan marah-marahnya. Ridwan Remin dengan opini ketusnya.
Itu baru tebak-tebakan di stand-up comedy dalam sebuah kompetisi. Bagaimana jika sebuah jokes dijadikah hukuman bagi terpidana seumur hidup: menonton jokes Panca Atis setiap hari~
komedi sebelum tidur. pic.twitter.com/TGZxHDD5X0--- Kangmas Harry (@_HarRam) May 19, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H