Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masalah dalam Pernikahan Itu Sudah Dimulai Sejak Malam Pertama

5 Oktober 2019   01:26 Diperbarui: 5 Oktober 2019   21:21 2147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya aku sendiri tidak peduli dengan itu. Tidak penting-penting amat untuk tahu bagaimana mereka tidur dengan pasangannya lalu bercinta. Mau sambil jungkir balik atau jilat-jilatan. Bebas. Yang pasti, aku kadung membeli tiketnya, datang, dan mau-tidak-mau mendengarkan. Sial.

Buatku sendiri, hal yang menarik yang bisa dibahas dan mungkin bisa diperbincangkan adalah bagaimana kehidupan mereka, setelah menikah, dengan lingkungan sosial baru. Masalah sosialnya, bukan hal-hal privat.

Yang menjenuhkan nonton pertunjukan stand-up kiwari yha seperti itu.

Makanya ketika aku menawarkan bahasan soal pernikahan kepada Ridwan Remin, harapanku, ia bisa menyajikan hal lain dari kebanyakan komika-komika yang kini tengah memasuki fase tersebut.
***
Musdalifah dan pasangannya, Dian Iyoy --yang akan segera menikah, yang berarti akan ada tambahan komika membahas hal serupa soal pernikahan-- membuka Bogor Hujan Tawa volume 2.

Musdalifah cerita bagaimana nakalnya ia ketika dulu. Sebenarnya itu bisa menarik kalau ternyata dari beragam kenakalan perempuan bukan lagi objek, melainkan subjek yang punya kuasa atas kenakalan remaja tersebut.

Dan itu memang yang dicoba oleh Musdalifah. Sayangnya, karena tidak terlalu dalam, yang justru muncul adalah sikap nrimo-hayuk seorang perempuan diajak nakal. Dapat lucu, tapi tidak dengan sikap seorang perempuan.

Begitu juga dengan pasangannya, Dian Iyoy. Stigma-stigma yang belakangan hadir mengenai LGBTQ+ coba ia bawa ke panggung. Contohnya, ternyata lelaki meski ngondek, punya hasrat ingin menikah. Bukan hanya bisa, melainkan mau.

Posisinya jelas, siapa dan di mana Dian Iyoy. Tapi karena tidak terlalu dalam, jadi sekadar peluang-peluang yang ia dapatkan dari berperilaku ketika seperti itu. Bisa pelukan dengan perempuan mana pun dan cipika-cipiki. Lucu, tapi kalau sekadar hanya itu buat apa?

Setelah pasangan itu ada Fajar Nugra. Aku tidak ingin membahasnya dulu. Karena aku mesti verifikasi dan meminta Nugra klarifikasi. Aku tidak ingin berasumsi terlalu jauh.

Kalau ia membaca ini tolong segera wasap yha~
***
Ada benang merah dari penampilan Indra Jegel dan Ridwan Remin: keduanya membahas soal masalah dalam pernikahan mereka masing-masing.

Lupakan bagian di mana keduanya memanen tawa. Aku ingin fokus dari apa yang mereka bawakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun