Jumat malam. Zula masih juga tidak datang ke kantor sejak selasa seperti yang ia janjikan. Yang lebih menyebalkan: Zula juga tidak bisa dihubungi.
Ada pekerjaan yang tidak terselesaikan. Ada cemburu yang begitu besar yang aku pikirkan. Tapi, tiba-tiba ada pesan masuk: besok aku tunggu di kedai, pukul enam petang. Begitu isi pesannya.
Sejak kenal Izi, aku baru menyadari satu hal: setiap hari kini menjadi hari cemburu, kecuali sabtu dan minggu; yang aku gunakan untuk menemui rindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H