Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tidak Ada Orek Hari Ini

18 Juni 2018   11:53 Diperbarui: 18 Juni 2018   19:13 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat warteg andalan masih tutup. Motor kembali saya kebut. Lampu merah saya lewati. Tidak ada polisi. Terus. Lurus. Kanan dan kiri jalan saya perhatikan dengan saksama, tidak boleh ada warteg buka yang terlewat dari mata.

Aha! Warteg Sederhana, begitu tulisan di kacanya. Sebelahnya juga buka Rumah Makan Padang. Ah, masa ketemunya daging lagi. Saya kepalang rindu orek tempe, telor dadar dan kuah sayur tahu. Dan sambel yang sebenarnya cuma berwarna merah saja.

Ada seorang bapak yang khusu dengan sarapannya. Seorang wanita muda, berjilbab, menyapa saya dengan ramah: makan di sini atau dibungkus?

Ah! Betapa indah betul pertanyaan itu. Di sini, kata saya. Etalase saya skrining. Isinya ayam dan daging sapi. Entah itu diopor, direndang sampai dibalado.

"Telornya ada?" tanya saya.

"Habis," jawabnya.

"Orek?"

"Sama," lebih singkat jawabnya.

Tumis kangkung dan udang balado. Akhirnya itu yang menjadi pilihan saya. Es tawar saja, kata saya, ketika ditanya ingin minum apa.

tumis kangkung and udang balado. (Dok. Pribadi)
tumis kangkung and udang balado. (Dok. Pribadi)
Pedahal ini masih pagi, tapi beberapa masakan sudah habis. Kemudian datang tetangganya yang ingin membeli masakan untuk anaknya. Anaknya juga dibawa. Keduanya lucu. Entah bagaimana mencetaknya, sebab suaminya datang menyusul dan tidak merepresentasikan apapun.

Ternyata dari pagi sudah ramai. Sop-sopan (sayur sop, maksudnya) bahkan habis lebih dulu. Telur dan orek tempe menyusul kemudian.

"Sama, pada beli lauknya doang," kata penjaga warung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun