"Bisa kamu bayangkan, menahan seseorang dengan tangan sebagai tumpuan ke jendela, supaya tidak mengganggu seorang ibu yang menyusui anaknya yang barangkali merengek karena kegerahan. Kereta sedang penuh-penuhnya dan kamu, mau-tidak mau melakukan itu."
"Ada lagi yang menjengkelkan. Orang yang memanfaatkan keadaan dengan meluapkan birahinya yang tidak didapatnya semalam di rumah oleh istrinya: mengeluarkan kemaluannya dan menggesekkan ke perempuan di depannya. Saat kereta penuh, semua terasa sama saja. Pernah satu waktu itu menimpa seorang pelajar. Ketika turun kereta, dekat pintu keluar stasiun, ia menangis sejadi-jadinya. Hanya bajingan yang melakukan itu, sayang belum melihatnya langsung. Jika bisa, mungkin sepanjang sisa hidupnya orang itu akan masturbasi dengan pikiran saja, sebab tidak punya lagi alat kemaluan. Tidak usah takut, itu sangat pantas diberikan untuk orang-orang seperti itu."
"Jika kamu naik kereta sedikit siang, yang kamu temui adalah penumpang yang berbondong ingin memborong. Apa saja, dari baju sampai peralatan rumah tangga. Satu orang bisa membawa barang seberat 50 kilo, atau perabotan yang besarnya tiga kali lipat tubuhnya. Mereka bisa membawa itu,"
***
Sudah tidak ada siapa-siapa di kereta. Hanya mereka berdua: Ewok dan Emok. Sampai masinis mengingatkan tanda bahaya lewat pengeras suara.
Awalnya hanya kedua tangan Ewok dan Emok yang saling dekap. Namun, pelahan tubuh mereka mendekat. Semakin dekat. Ewok dan Emok berpelukan. Sambil memejamkan mata, keduanya berdoa. Lagi, keduanya berdoa dengan cara dan kepercayaan masing-masing. Ewok membisikkan doanya di telinga Emok. Ewok mendengar bisikan doa Emok yang dipanjatkan di telinganya. Keduanya tenang dalam doa masing-masing.
Ada satu guncangan besar dari arah belakang kereta.
***
"Apa mungkin itu yang terjadi di kereta?" tanya Emok.
Tatapannya seperti tidak percaya. Tapi itu tidak dipedulikan Ewok, karena itu baru bisa dirasakan langsung. Percaya atau tidak, Ewok senang bisa menceritakan itu pada Emok.
Saat itu juga Emok seakan terpesona oleh kereta. Juga oleh Ewok yang telah mau bercerita.