Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berasan! Mendengar Cerita Peang Saat Sekolah

22 Juli 2016   23:45 Diperbarui: 22 Juli 2016   23:53 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu jadi ketua kelas?" tanya saya.

"Bukan,"

"Kok kamu mimpin barisan?"

"Disuruh Bu Amel," jawab Peang. "Ketua kelasnya ada lagi, putih. Gateng, deh,"

Saya sadar, Peang hanya menang besar (perutnya).

Lalu kemarin. Saya baru sadar, sekarang setiap kamis anak-anak sekolah memakai seragam pramuka. Seragam Peang kebesaran. Tidak ada ukuran yang pas untuknya. Peang mulai kenal beberapa teman. Anehnya, yang dikenal Peang semuanya perempuan. Peang hafal dan menyebutkannya satu per-satu. Berasan --itu istilah yang Peang gunakan untuk mengumpamakan kekesalan, semisal: "belagu lu".

Dari luar kamar Gomah sudah meminta kami tidur. Kemudian Peang membalas, ya. Kepada saya, ia "ssttt...,"

Saya pun meminta Peang tidur. Dia tidak mau. Peang melanjutkan ceritanya.

Hari ini ia olahraga. Main futsal. Katanya, timnya menang dengan skor 10 - 3. Saya tidak percaya. Saya tahu cara hitung-hitungan Peang kalau untuk ini. Lawannya pasti dipaksa melakukan ini-itu sampai. Walau bolanya masuk dihitung, namun ketika nilainya mendekat, nilai lawannya dikuranginya sendiri. Sesuka hati. Saya adalah korbannya.

Juga, katanya lagi, tadi dia sholat jumat. Pulangnya hujan-hujan setelah mampir dulu ke rumah makan Padang. Naik motor sama Gopah. Sampai di rumah, keduanya diomelin Gomah.

Saya minta Peang untuk tidur. Tunggu-tunggu, katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun