Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Marak Pencurian Anjing di Kupang, Ada Efek bagi Pemakan Daging Anjing?

1 Juli 2022   14:59 Diperbarui: 1 Juli 2022   15:02 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: strawindia.com

Anjing adalah salah satu hewan peliharaan favorit di hampir seluruh dunia. Selain karena lucu, anjing juga sangat mudah diajak bekerja sama atau menjadi penghibur di kala penat. Karena itulah banyak orang, termasuk orang Indonesia, suka memelihara anjing.

Namun sayangnya, anjing sering kali menjadi objek untuk diracun dan dicuri demi keuntungan pribadi atau kelompok tertentu. Bagi warga Kupang, tidaklah sulit untuk menemukan hewan berkaki empat tersebut. Anjing dapat ditemukan di hampir setiap sudut area seperti rumah, jalan, hingga hutan. Pencurian anjing pun sudah menjadi kabar yang tidak mengagetkan bagi banyak warga.

Baik dari media masa atau pun dari cerita orang, kabar mengenai pencurian anjing tersebar hampir setiap bulan atau minggu. Kasus tersebut bisa jadi dapat dialami di sekitar tempat tinggal sendiri atau bisa saja menimpa orang yang memeliharanya.

Dari berita yang sering beredar, terdapat berbagai macam cara bagi para pencuri untuk mengintai dan menyergap anjing yang menjadi targetnya. Ada yang melakukannya sendiri atau individu, ada pula yang dilakukan secara berkelompok. Ada yang menggunakan kendaraan roda dua, bahkan ada juga yang menggunakan kendaraan roda empat.

Rata-rata kejadian pencurian anjing terjadi pada malam hari, ketika pemilik anjing sudah tertidur pulas. Anjing yang dilepas berkeliaran secara bebas bisa menjadi korban empuk dari para pencari untung dengan cara yang salah tersebut.

Untuk menarik perhatian anjing, biasanya mereka menggunakan umpan yang telah ditaruh dengan racun. Setelah termakan umpan, anjing pun menjadi lemah atau mati seketika. Anjing yang sudah tidak berdaya langsung dibawa kabur oleh si pencuri yang hilang di kegelapan malam.

Anjing yang telah menghilang baru akan disadari oleh pemilik yang menyayanginya di pagi hari. Di saat pemiliknya sedang panik dan merasa sedih, anjing yang selama ini dirawatnya telah dijual dengan harga yang beragam, entah di mana tempatnya. Ada yang dibeli untuk dipelihara, jika termasuk ras yang terkenal atau mahal. Ada yang disembelih dan dijual kembali atau dikonsumsi.

Terdapat berbagai olahan daging anjing yang bisa ditemui di Kota Kupang. Salah satu jenis olahan yang paling terkenal adalah RW. Banyak di antara masyarakat sangat menyukai olahan daging anjing.

Kendati demikian, daging anjing tidak sama dengan daging ternak seperti sapi, kambing, dan ayam. Hewan ternak biasanya dirawat dengan asupan makanan yang diketahui dan aman. Pasarnya pun lebih pasti.  Selain itu, keamanannya lebih terjamin. Sedangkan, daging anjing yang beredar bisa saja tidak diketahui asalnya, apa yang biasa dikonsumsinya, serta keamanan, kesehatan dan kandungan gizinya.

Apabila menilik konsumsi daging anjing, sebenarnya terdapat beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan pada orang yang mengonsumsinya. Contohnya seperti rabies, infeksi bakteri hingga parasit, dan risiko penyakit lainnya.

Bayangkan saja, konsumsi daging anjing saja sudah berisiko. Apalagi jika anjing tersebut merupakan hasil pencurian dan telah diracuni sebelumnya. Bahaya yang dapat ditimbulkan bagi kesehatan bisa saja lebih parah.

Racun yang biasanya digunakan para pencuri anjing adalah jenis potassium sianida. Racun potas yang sudah masuk akan menyebar ke seluruh tubuh anjing. 

Kandungannya pun tidak akan mudah hilang meski daging anjing telah dibersihkan atau pun dimasak. Zat yang biasa digunakan untuk racun tikus dan fumigasi ini pastinya akan mendatangkan efek negatif bagi tubuh manusia ketika dikonsumsi.

Efek potassium yang masuk dalam tubuh bisa mengganggu kemampuan tubuh dalam mengelola oksigen. Dalam jumlah kecil, racun potas bisa membuat orang yang mengonsumsinya menjadi mual, muntah, pusing, sakit kepala, lemas, hingga sesak napas. Jika dalam kadar yang tinggi, korban bisa kehilangan kesadaran, mengalami kerusakan paru, bahkan meninggal.

Kendati jumlah orang yang mengonsumsi anjing sangat banyak, namun alangkah baiknya jika lebih berhati-hati dalam membeli atau memilih, serta mengolah daging anjing yang dikonsumsi. 

Pastikanlah keamanan, kebersihan, serta aspek kesehatannya terlebih dahulu. Jika perlu, kurangilah atau hindari mengonsumsinya. Karena bisa saja santapan yang dikonsumsi berasal dari anjing hasil curian yang telah diracuni sebelumnya.

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun