Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Warisan Terbaik

5 Juni 2019   21:57 Diperbarui: 5 Juni 2019   22:14 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi aku harus secepatnya mendapatkan buku tersebut. Aku tidak punya waktu berlama-lama di sini." Ujar Peter.

"Ya sudah. Kalau begitu pulanglah. Aku tidak akan memberikannya padamu." Bantah sang lelaki tua.

Dengan terpaksa, Peter lalu membantu lelaki itu menggali sumur di depan rumahnya. Butuh waktu hingga berbulan-bulan bagi Peter untuk membantu lelaki itu.

Hari demi hari dilewati dengan rasa capek dan kelelahan. Iapun tinggal bersama lelaki itu beberapa waktu lamanya.

Nampaknya sumur tersebut sangat dalam. Sudah lama sekali Peter membantu kakek Meo, namun belum juga ada air yang keluar dari sumur tersebut.

"Wahai kakek. Sudah lama sekali aku membantumu. Namun sumur ini tidak juga mengeluarkan air, padahal galiannya sudah sangat dalam." Peter kembali mengeluh.

"Sabarlah. Jika kamu menginginkan buku  milik ayahmu, teruslah menggali sumur itu." Jawab kakek Meo dengan santai.

Peter lalu terus menggali sumur tersebut, hingga suatu waktu, ia menemukan sebuah peti kecil. Dengan cepat ia memberitahu kakek tersebut mengenai hal yang ia temui. Ia lalu menunjukkan peti kecil itu pada kakek tersebut.

"Hai kakek, bukannya air yang didapat, malahan peti ini yang ditemukan." Keluh Peter lagi-lagi.

"Janganlah engkau mengeluh. Cobalah buka peti tersebut dan lihat isinya." Sahut sang kakek.

Tanpa berlama-lama, Peter membuka peti tersebut. Ia tak menyangka, ada sebuah buku di dalam peti tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun