Mohon tunggu...
Harry Anjani
Harry Anjani Mohon Tunggu... Model - Stylist

Banyak bergaya setiap hari. Hari-hari penuh gaya~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Parkirnya Gratis, Perginya yang Bikin Sakit dan Sulit

6 Desember 2023   12:09 Diperbarui: 6 Desember 2023   12:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: lahan parkir. (Sumber: Pixabay/Harut Movsisyan)

Anggaplah itu tempat yang memang diperuntukan untuk parkir, entah fasilitas atau lahan yang sudah dipersipakan. Tetapi, setelah kamu (ingin) pergi, ada yang (anggaplah tidak memmbantu, tapi menyapamu) memberimu senyum sambil mengingatkan: hati-hati di jalan.

Lalu, ada uang di dasbor kendaraanmu, recehan, apa tidak ingin kamu selipkan salam balik pada dengan mengucap balik: terima kasih --sambil lalu menempelkan recahanmu padanya?

Ya, uang yang kamu berikan tidak akan membuatmu tiba-tiba jatuh miskin. Pun, tidak mungkin membuat dia tiba-tiba kaya.

Lantas, dari mana datang kekesalanmu itu? Mencari uang di tempat yang tidak semestinya?

Semestinya juga kamu tidak dapat perhatian itu. Orang yang mengingatkanmu untuk berkendara dengan hati-hati.

Atau, barangkali, dia kesal dan ketus kepadamu ketika kamu pergi? Mengapa kamu begitu peduli dan memikirkan respon oranglain terhadapmu? Ada beben moril apa yang kamu punya untuk itu? Bukankah kamu setelah itu ingin pergi? Dianggap angin lalu pun kurasa berlebihan.

***

Parkir dilegalisasi. Tidak ada tukang parkir. Atau, paling tidak, uangnya tidak untuk tukang parkir. Uangnya diambil sebagai pendapatan daerah dan tukang parkir digaji.

Jadi, masalah parkir liar ini ada pada kendaraan yang asal parkir atau kehadiran tukang parkir yang asal minta-minta-itu menurutmu?

Toh, pada awalnya memang kamu yang datang ke suatu tempat dengan kendaraanmu untuk urusan tertentu dan memarkirkan kendaraanmu. Kamu yang asal parkir. Kamu yang "liar" menaruh kendaraanmu.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun