Mohon tunggu...
Harry Anjani
Harry Anjani Mohon Tunggu... Model - Stylist

Banyak bergaya setiap hari. Hari-hari penuh gaya~

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Inilah 3 Fakta Menarik yang Ditemui Sepanjang Jalan Raya Bogor

25 Maret 2022   15:05 Diperbarui: 25 Maret 2022   18:25 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ecodome, tempat favorit untuk berswafoto dan mempelajari biorama pengetahuan tummbuhan didalamnya. (Sumber: LIPI via kompas.com)

Adakah yang pernah melewati ujung Jalan Raya Bogor dari Jakarta hingga Bogor --maupun sebaliknya?

Tidak banyak cerita menganai pembuatan jalan ini seperti Jalan Raya Pos Anyer - Panarukan.

Dulu, misalnya, Sastrawan Pramoedya Ananta Toer sempat menuliskannya dalam novel "Jalan Raya Pos, Jalan Deandels".

Lantas, seperti apa sejarah terbentuknya Jalan Raya Bogor ini? Apakah ada fakta menarik tentang alasan dibuatnya Jalan Raya Bogor?

Berikut 3 fakta menarik yang bisa ditemui sepanjang  Jl Raya Bogor:

1. Melewati 2 Provinsi, 3 Kotamadya, dan 1 Kabupaten

Ilustrasi gapura
Ilustrasi gapura "Selamat Datang di Kota Bogor" (sumber: Tribunnewsbogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Jalan Raya Bogor merupakan jalan nasional yang menghubungkan Jakarta dan Bogor.

Sebagaimana Deandels membangaun Jalan Raya Pos Anyer - Panarukan, ketika itu Ia ingin membangun jalan yang terbentang lurus dari Benteng --kini Jatinegara-- sampai Istana Gubernur Jenderal --kini Istana Bogor.

Oleh karena itu, tidak heran jika Jalan Raya Bogor melewati 2 Provinsi, 3 Kotamadya, dan 1 Kabupaten dengan panjang jalan 45 kilometer.

Baca juga: Situasi Jalan Raya di Kota Bogor

Akan tetapi, ada beberapa data yang menyebutkan Jalan Raya Bogor ini sepanjang 55 kilometer. Namun, itu bisa dihitungnya tepat dari titik Monumen Nasional (Monas).

Jalan Raya Jakarta Bogor membentang 2 Provinsi: DKI Jakarta dan Jawa Barat; 3 Kotamadya: Jakarta Timur, Kota Depok, dan Kota Bogor; 1 Kabupaten: Kabupaten Bogor.

Ini bisa jadi akses lain transportasi, selain kereta, jika ingin berwisata ke Bogor: lewat Jl Raya Bogor.

2. Istimewanya Kebun Raya Bogor

Gambar Ecodome, tempat favorit untuk berswafoto dan mempelajari biorama pengetahuan tummbuhan didalamnya. (Sumber: LIPI via kompas.com)
Gambar Ecodome, tempat favorit untuk berswafoto dan mempelajari biorama pengetahuan tummbuhan didalamnya. (Sumber: LIPI via kompas.com)

Apa yang istimewa dari Kebun Raya Bogor? Ada pada satu kawasan dengan Istana Bogor, kah?

Kebun Raya Bogor ini pertama kali dibangun pada 18 Mei 1817 dengan tujuan sebagai tempat penelitian botani, zoologi, dan pertanian di  Indonesia.

Oleh karena itu, tidak heran kalau Kebun Raya Bogor ini memiliki 12.531 koleksi dan jadi kebun raya terlengkap di dunia.

Seperti dikutip dari KOMPAS.COM, adanya kebun raya mendorong kegiatan pemuliaan tanaman dan pembibitan.

Baca juga: Di Balik Revitalisasi Kebun Raya

Jadi setelah itu berhasil, Indonesia bisa mengembangkan ke kedokteran dan bidang sains lainnya.

3. Banyak Dilalui Pengguna Kendaraan Roda Dua

Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Rabu (6/5/2020). (sumber: Twitter @TMCPoldaMetro via kompas.com)
Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Rabu (6/5/2020). (sumber: Twitter @TMCPoldaMetro via kompas.com)

Dulu, sebelum dibangunnya Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) pada 1974, Jl Raya Bogor ini jadi satu-satu akses yang sering digunakan.

Maka tidak heran kalau Jl Raya Bogor ini tidak lagi jadi primadona bagi orang-orang.

Belum lagi Jalan Raya Bogor ini dulu hanya selebar 2 x 7 meter saja. Barangkali kini sudah ada beberapa pelebaran jalan.

Mobil hingga kendaraan besar lainnya sudah menggunakan tol Jagorawi, jadi tidak heran kalau Jalan Raya Bogor banyak dilalui kendaraan roda dua.

Pabrik hingga Pusat Perbelanjaan sepanjang Jalan Raya Bogor inilah alasannya. Banyak karyawan yang bekerja di sana menggunakan motor sebagai transportasi utama.

Memang pada akhirnya Jalan Raya Bogor ini jadi rawan kecelakaan lalu lintas, khususnya motor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun