Adakah yang pernah melewati ujung Jalan Raya Bogor dari Jakarta hingga Bogor --maupun sebaliknya?
Tidak banyak cerita menganai pembuatan jalan ini seperti Jalan Raya Pos Anyer - Panarukan.
Dulu, misalnya, Sastrawan Pramoedya Ananta Toer sempat menuliskannya dalam novel "Jalan Raya Pos, Jalan Deandels".
Lantas, seperti apa sejarah terbentuknya Jalan Raya Bogor ini? Apakah ada fakta menarik tentang alasan dibuatnya Jalan Raya Bogor?
Baru-baru ini beredar video di media sosial, sebuah ambulans yang diduga dihalangi mobil sedan di Jalan Raya Jakarta-Bogor kawasan Pamulang. https://t.co/jw5AR0sZcS--- Kompas.com (@kompascom) August 4, 2021
Berikut 3 fakta menarik yang bisa ditemui sepanjang  Jl Raya Bogor:
1. Melewati 2 Provinsi, 3 Kotamadya, dan 1 Kabupaten
Jalan Raya Bogor merupakan jalan nasional yang menghubungkan Jakarta dan Bogor.
Sebagaimana Deandels membangaun Jalan Raya Pos Anyer - Panarukan, ketika itu Ia ingin membangun jalan yang terbentang lurus dari Benteng --kini Jatinegara-- sampai Istana Gubernur Jenderal --kini Istana Bogor.
Oleh karena itu, tidak heran jika Jalan Raya Bogor melewati 2 Provinsi, 3 Kotamadya, dan 1 Kabupaten dengan panjang jalan 45 kilometer.
Baca juga: Situasi Jalan Raya di Kota Bogor
Akan tetapi, ada beberapa data yang menyebutkan Jalan Raya Bogor ini sepanjang 55 kilometer. Namun, itu bisa dihitungnya tepat dari titik Monumen Nasional (Monas).
Jalan Raya Jakarta Bogor membentang 2 Provinsi: DKI Jakarta dan Jawa Barat; 3 Kotamadya: Jakarta Timur, Kota Depok, dan Kota Bogor; 1 Kabupaten: Kabupaten Bogor.
Ini bisa jadi akses lain transportasi, selain kereta, jika ingin berwisata ke Bogor: lewat Jl Raya Bogor.
2. Istimewanya Kebun Raya Bogor
Apa yang istimewa dari Kebun Raya Bogor? Ada pada satu kawasan dengan Istana Bogor, kah?
Kebun Raya Bogor ini pertama kali dibangun pada 18 Mei 1817 dengan tujuan sebagai tempat penelitian botani, zoologi, dan pertanian di  Indonesia.
13 April 1965 pada siang yang panas di Bogor, Soekarno mengajak Kim Il-sung untuk berjalan-jalan ke Kebun Raya Bogor. Di sana, ternyata Kim Il-sung tertarik dengan sebuah tanaman kultivar anggrek hibrida yang bernama Dendrobium Clara Bundt #headline https://t.co/AxFYDZtj4M--- Kompasiana (@kompasiana) April 16, 2021
Oleh karena itu, tidak heran kalau Kebun Raya Bogor ini memiliki 12.531 koleksi dan jadi kebun raya terlengkap di dunia.
Seperti dikutip dari KOMPAS.COM, adanya kebun raya mendorong kegiatan pemuliaan tanaman dan pembibitan.
Baca juga: Di Balik Revitalisasi Kebun Raya
Jadi setelah itu berhasil, Indonesia bisa mengembangkan ke kedokteran dan bidang sains lainnya.
3. Banyak Dilalui Pengguna Kendaraan Roda Dua
Dulu, sebelum dibangunnya Jalan Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) pada 1974, Jl Raya Bogor ini jadi satu-satu akses yang sering digunakan.
Maka tidak heran kalau Jl Raya Bogor ini tidak lagi jadi primadona bagi orang-orang.
Belum lagi Jalan Raya Bogor ini dulu hanya selebar 2 x 7 meter saja. Barangkali kini sudah ada beberapa pelebaran jalan.
Mobil hingga kendaraan besar lainnya sudah menggunakan tol Jagorawi, jadi tidak heran kalau Jalan Raya Bogor banyak dilalui kendaraan roda dua.
Pabrik hingga Pusat Perbelanjaan sepanjang Jalan Raya Bogor inilah alasannya. Banyak karyawan yang bekerja di sana menggunakan motor sebagai transportasi utama.
Memang pada akhirnya Jalan Raya Bogor ini jadi rawan kecelakaan lalu lintas, khususnya motor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H