Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

pelayanan palsu

27 Januari 2025   16:45 Diperbarui: 27 Januari 2025   16:45 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 

Pemuji dan penyembah pasu itu diatas mimbar hanya cari nama supaya tersohor, terkenal dan banyak dikagumi orang, Sebelum berada diatas mimbar, penampilan secara fisik sudah diatur supaya menarik, Kemudian cara berjalan, cara bicara dan cara penyampaian sudah diatur sedemikian rupa Mulai dari kata-kata, kalimat bahkan tata bahasanya dibumbuhi dengan Bahasa asing, misalnya Bahasa Yunani, Bahasa Ibrani kalau perlu ditambahan Bahasa Inggris, biar terkesan pintar dan hemat.

 

Seperti para kontestan pemilu atau pilkada, mereka berusaha menakmpilkan sebaik mungkin dirinya supaya dihadapan semua orang dirinya adalah orang baik dan patut dipilih. Itu namnya PECITRAN. Demikian halnya yang dilakukan oleh pengkotbah, penyembah dan pemuji palsu. Oleh karena itu janganlah terkecoh dan tertipu oleh pelayan-pelayan palsu. Gunakanlah persenjataan Allah, jangan sampai kita sendiri menjadi PELAYAN PALSU. Jangan kita disebut Yudas-Yudas masa kini sekalipun ssetiap minggu berada diatas, tetapi Ketika Tuhan datang Dia berkata enyahlah kau dari hadapanKu Aku tidak mengenal kamu.  Si pelaku pelayan palsu. SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun