Sudah barang tentu kondisi seperti ini menyebabkan menurunnya pendapatan rumah tangga yang pada akhirnya jika semua tidak dapat diselesaikannya, maka sudah pasti akan menyulut adanya ketegangan, kericuhan puncaknya peercekcokan dan perceraian.
Â
Karena susahnya mencari pekerjaan maka tidaklah heran jika banyak orang bekerja mati-matian, tidak kenal Lelah, tidak kenal waktu yang penting bisa mendapatkan uang. Jam 4 pagi sudah bangun dan segera berangkat bekerja belum bisa menyapa anak dan tidak bisa berkomunikasi dengan istri. Sementara pulangnya sudah larut malam, tidak bisa lagi menyapa anak.
Â
Kurangnya komunikasi kepala keluarga dengan anak istri seringkali menimbulkan perselisihan dan jika perselisihan ini berlarut larut maka ini pertanda perceraian sudah diambang pintu. Pintu kehancuran rumah tangga sudah menganga.
Â
Jika komunikasi sudah tidak bisa dibangun dengan baik bisa dibayangkan bagaimana kehidupan atau keintiman seksualnya pasti akan semakin merenggang dan memburuk. Istri sudah tidak lagi mendapatkan kasih sayang, dan tidak mendapatkan perhatian. Inilah pintu masukmya akar atau benih-benih perceraian. Ini keadaan yang kita alami sekarang ini.
Â
*Dasar Pernikahan*:
Selama kita masih hidup tidak mungkin kita bisa lepas dari permasalahan, apalagi Ketika kita sudah berumah tangga. Waktu kita sendiri saja kita sudah banyak menemui permasalahan, Â apalagi kalau sudah berumah tangga dan mempunyai anak, sudah dipastikan permasalahan tersebut akan bertambah pula.
Â