Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keberanian dengan Iman

31 Oktober 2024   12:56 Diperbarui: 31 Oktober 2024   13:10 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Namun kedatangan Daud yang notabene sebagai gembala malah harus berhadapan dengan raksasa. Apalah artinya Daud dibanding dengan Goliat yang adalah raksasa yang ditakuti oleh para prajurit atau balatentara kerajaan, bahkan Saul sebagai rajapun tidak berani dan tidak berkutik. Goluiat adalah raksasa yang tingginya enam hasta sejengkal. Ketopong tembaga ada dikepalanya dan ia memakai baju zirah yang bersisik, berat baju zirah ini 5 ribu syikal tembaga. 

 Dia memakai penutup kaki dari tembaga, dan bahunya memanggul lembing tembaga. Gagang tombaknya seperti pesa tukang tenundan mata tombaknya itu enam ratus syikal besi beratnya.

 

kisa dibayangkan siapa yang dapat melawannya. Dan ketika yang maju berperang adalah Daud yang hanya membawa senjata ketapel, maka tidak heran jika  orang Filistin itu berkata anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat? Namun singkat cerita Goliat mati di tangan Daud bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing atau senjata tajam lainnya, namun dengan nama Yesus maka raksasa sombong itu tumbang tergeletak tak berdaya.

 

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa kadangkala kemenangan dalam peperangan bukan hamua berpihak atau bukan hanya terjadi pada hamba-hamba Tuhan yang sering berdiri diatas mimbar yang berkotbah dimana-mana, tetapi bisa terjadi pada jemaat biasa. 

Karena seringkali hamba-hamba Tuhan itu merasa sudah berpengalaman jadi merasa mampu dan bisa. Sementara jemaat yang tidak mempunyai predikat mereka merasa tidak dapat berbuat apa-apa hanya mengandalkan Tuhan saja.

 

Tak heran jika belakangan ini banyak hamba-hamba Tuhan yang terkenal yang tidak sedikit jatuh, karena kekuasaan dan kemapanannya. Merasa sudah mampu dan mapan sehingga tidak sadar jika dia telah berada ditepi kehancuran karena tidak lagi mengandalkan Tuhan. 

Saul yang merasa dirinya mampu dan mapan (memiliki kekuasan yang luar biasa) akhirnya hidupnya dikuasai oleh kejahatan, sehingga tidak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Karena roh Allah sudah tidak ada padanya, maka roh jahat yang menguasai hidupnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun