Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alkitab adalah Firman Tuhan yang Hidup

16 Oktober 2024   15:45 Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:16 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di ayat 4 dia berkata, "hukum kehilangan kekuatannya" Firman Tuhan tidak lagi menjadi standar kehidupan. Habakuk mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang bagus. Mengapa orang jahat tidak mengalami penghukuman? Mengepa orang fasik makmur? Mengapa Tuhan tidak melakukan sesuatu?

 

Di ayat 2, Habakuk berseru, "Berapa lama lagi TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong?" Dia seakan-akan menuduh Tuhan tidak peduli dan tidak aktif.

 

Beberapa orang berpikir bahwa seorang yang beriman tidak akan pernah mempertanyakan Tuhan. Mereka hanya duduk dan menunggu dengan setia dan sabar. Akan tetapi satu hal yang kita pelajari dari Habakuk adalah bahwa itu adalah pemahaman yang salah. Orang yang percaya kepada Tuhan bisa mempertanyakan Tuhan.

 

Dalam pasal pertama, Habakuk sangat lemah. Dia putus asa karena kejahatan yang ada di sekitarnya. Dalam pasal dua, dia pergi ke atas menara untuk menanti jawaban kedua. 

Sekarang di pasal tiga, kita melihat dia memuji Tuhan dan frase terakhir dari kitab ini adalah "Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku." Ayat ini menceritakan tentang pertumbuhan spiritual Habakuk ke arah Tuhan.

 

Tuhan kadangkala memberikan jawaban yang tidak kita sangka-sangka. Ketika kita berdoa, biasanya kita memikirkan cara yang kita inginkan agar Tuhan menjawab kita. Ketika Dia menjawab dengan cara yang berbeda, kita berpikir bahwa Dia sama sekali tidak menjawab kita.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun