Â
Dari keempat hamba Tuhan yang mengalami permasalahan berat ini, siapakah diantaranya yang paling berat permasalahannya. Pasti dua diantaranya yang mengatakan paling berat, yaitu ibu pendoa dan ibu pendeta Hengky Benaya, sebab keduanya kehilangan anak dan suaminya.Â
Â
Jika dibandingkan dengan penderitaan Ayub, lebih berat mana? Adakah orang yang mau mengalaminya? Mungkin kalau lebih dulu diberitahukan kalau nanti keadaan Ayub akan dipulihkan, pasti tidak sedikit orang yang mau mengalaminya, apalagi kalau anak-anaknya yang sekarang sering mengecewakan orang tua semua. Â Tetapi kalau tidak diberitahukan pasti semua orang yang ada di dunia ini tidak ada yang mau mengalaminya.
Â
Coba bayangkan mula-mula Ayub kehilangan lembu, domba, keledai dan semua hartanya. Kehilangan sedemikian memang berat, tetapi pasti masih tertahankan. Maka dari itu kalau kita harus memilih antara kehilangan kekayaan, keluarga, kesehatan, atau teman-teman, kita pada umumnya akan memilih kehilangan kekayaan. Mengapa? Karena selama nyawa masih di kandung badan, dan kita dalam keadaan sehat, ditambah anak dan istri baik-baik, harta toh bisa di cari lagi.
Â
Tetapi kenyataan dalam waktu hampir bersamaan Ayub kehilangan semua anak-anaknya. Namun syukurlan, ia sendiri dan istrinya masih sehat. Itu berarti jika harta hilang tinggal dicari lagi, anak hilang tinggal diproduksi lagi.
Â
Kemudian ternyata dalam waktu singkat Ayub yang sehat menjadi sakit mulai dari telapak kaki sampai ke ujung kepalanya. Tetapi syukurlan ada istri yang diharapkan dapat merawatnya dengan penuh kasih sayang. Ternyata istrinya, satu-satunya orang yang dikasihinya yang masih tinggal, justru mengutuk dan menyuruhnya mati saja. Dimanakah letak keadilan Tuhan?
Â