Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hubungan "Timbal Balik" Petani dan Partai Politik Pasca Orde Baru

26 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 26 Agustus 2022   15:12 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski begitu masih ada beberapa langkah yang dilakukan partai- partai politik yang kemudian membuat program-program untuk membantu perekonomian masyarakat khususnya kaum petani. 

Hal ini bisa dilihat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang banyak mengadakan kegiatan sosial-ekonomi dengan menggerakan kader-kader mereka ke desa-desa dan memberikan berbagai bantuan seperti sembako ataupun pengobatan gratis pada masyarakat (Nurjaman, 2014:19). 

Selain itu PKS juga memiliki organisasi petani yang bernama Perhimpunan Petani Nelayan Seluruh Indonesia (PPNSI) yang juga menjalin hubungan baik dengan organisasi-organisasi petani yang tidak berafiliasi langusng dengan partai politik manapun (Purwaatmoko, 2015:69-70).

Selain ada juga pembentukan Badan-badan yang membantu perekonomian para petani seperti yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang membentuk Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) pada tahun 2008 yang memiliki tujuan awal menguatkan ekonomi kerakyatan dengan mengadakan penyuluhan, pendampingan, pelatihan, dan program-program lain yang pro-rakyat (Ginting, 2019:61). Tokoh-tokoh PDIP sendiri juga memiliki kedekatan secara tidak resmi atau informal dengan organisasi-organsisasi petani.

Partai lain seperti Golkar juga coba merangkul kaum petani tidak dengan kader-kader yang datang ke desa-desa seperti yang dilakukan oleh PKS tetapi Golkar yang merupakan representasi Orde Baru sudah mendapatkan nama dengan adanya infrastrukur umum seperti jalan raya, air, listrik dan lain sebagainya yang merupakan peninggalan pemerintah Soeharto.

Selain itu ada juga koperasi-koperasi bagi masyarakat desa dan juga koperasi khusus petani yang sudah ada turut berusaha mensejahterakan dan mempermudah para petani. 

Partai ini juga memberikan bantuan langsung seperti sembako dan pengobatan gratis tetapi jika dibandingkan dengan kasus PKS yang merupakan partai baru di awal reformasi, Golkar yang sudah merupakan partai lama dan banyak di isi oleh para penguasa bekas Orde Baru lebih mampu memberikan bantuan sosial yang jauh lebih besar seperti sekolah gratis dan memperbaiki jalan warga yang rusak (Nurjaman, 2014:19-20). Hal ini memberikan citra baik bagi Golkar setelah runtuhnya Orde Baru.

Dampak Hubungan antara Partai Politik dan Petani 

Dampak yang bisa terlihat dari adanya interaksi antara partai-partai politik dengan petani di masa awal Reformasi ini terlihat diantaranya melalui perolehan suara yang didapatkan setiap partai pada pemilihan legislatif (Pileg) yang dilaksanakan dalam kurun waktu 1999-2009 yang dihimpun dalam website Badan Pusat Statistik (BPS). 

Penelitian kali ini lebih memilih menggunakan Pileg dibandingkan Pemilihan Presiden (Pilpres) sebagai pembanding dikarenakan Pilpres di Indonesia lebih memperhatikan sosok figur yang mencalonkan diri terlepas asal partai calon tersebut.

Sumber Data: https://www.bps.go.id.
Sumber Data: https://www.bps.go.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun