Mohon tunggu...
Harristio Adam
Harristio Adam Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Logam Tanah Jarang: Cadangan Strategis Masa Depan Indonesia

13 November 2016   23:36 Diperbarui: 4 April 2017   16:53 6294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu logam tanah jarang?

Logam tanah jarang adalah kumpulan 17 unsur kimia yang terdiri atas 15 unsur lantanida serta scandium dan yttrium. Asal kata tanah jarang sendiri karena sedikitnya cadangan endapan di bawah tanah, dan seringkali tersebar dalam konsentrasi-konsentrasi  yang kecil di banyak lokasi sehingga seringkali tidak menguntungkan untuk ditambang. Logam tanah jarang mempunyai fungsi yang vital dalam industri teknologi tinggi, mulai dari memori komputer, hybrid car, sampai cat anti radar, sehingga The US Department of Energy menjulukinya “technology metals”. 

Pennggunaan Utama Logam Tanah Jarang

Penggunaan logam tanah jarang umumnya digunakan di industri berteknologi tinggi, seperti berikut:

Scandium,  Sc (21)

Digunakan dalam banyak produk populer, seperti televisi, dan lampu hemat energi. Dalam industri penggunaan utama untuk memperkuat senyawa logam.

Yttrium, Y (39)

Memiliki banyak penerapan teknologi yang vital, seperti superkonduktor, laser, obat kanker, obat rheumatoid arthritis.

Lanthanum, La (57)

Salah satu logam tanah jarang paling reaktif, biasa digunakan untuk membuat kaca optik khusus, termasuk kaca penyerap inframerah, kamera dan lensa teleskop, juga dapat digunakan untuk membuat logam lebih mudah dibentuk. Penerapan lainnya adalah untuk mengatasi air limbah dan kilang minyak.

Cerium, Ce (58)

Logam tanah jarang yang keterdapatannya di bumi paling berlimpah dan memiliki banyak kegunaan. Cerium Oksida digunakan sebagai katalis dalam catalytic converters di sistem pembuangan otomotif untuk mengurangi emisi dan diminati sebagai pemoles kaca yang presisi. Cerium juga dapat digunakan pada alloy besi , magnesium dan aluminum, sertam magnet, dan carbon-arc lighting.

Praseodymium, Pr (59)

Kerap digunakan untuk magnet tanah jarang dan komponen mesin pesawat terbang.

Neodymium, Nd (60)

Digunakan bersama praseodymium untuk menghasilkan magnet permanen terkuat. Magnet seperti ini umum ditemukan pada kendaraan modern dan pesawat terbang., juga pada headphone, microphone, dan disk komputer. Neodymium juga sering digunakan untuk membuat laser inframerah bertenaga tinggi untuk keperluan industri hingga militer.

Promethium, Pm (61)

Satu-satunya logam tanah jarang yang bersifat radioaktif secara alami. Digunakan pada jam tangan, pacemaker, dan penelitian ilmiah.

Samarium, Sm (62)

Dapat menjadi magnet yang sangat kuat dan digunakan pada sektor transportasi, militer, hingga teknologi komersil. Juga digunakan sebagai bentuk pengobatan radioaktif untuk membunuh sel kanker untuk menangan kanker paru-paru, prostat, payudara dan tulang. Karena bersifat penyerap neutron yang stabil, samarium sering digunakan untuk  mengontrol rods dari reaktor nuklir.

Europium, Eu (63)

Logam keras yang sering digunakan sebagai sumber cahaya pada lampu fluorescent dan layar berwarna. Fosfor europium membantu menampilkan cahaya merah cerah pada layar berwarna dan pencegah pemalsuan mata uang euro.

Gadolinium, Gd (64)

Digunakan sebagai pelindung pada reaktor nulir dan radiografi neutron. Dapat digunakan untuk menyerang tumor pada terapi neutron dan memperkuat MRI, membantu penanganan dan diagnosa kanker, Sinar-X dan uji kepadatan tulang juga kerap menggunakan gadolinium. Sehingga memiliki peran besar dalam penanganan kesehatan modern.

Terbium, Tb (65)

Sering digunakan untuk pencahayaan fluorescent, layar berwarna, dan zat aditif ke magnet tanah jarang permanen supaya mampu berfungsi di suhu tinggi. Terdapat di cell fuel, beberapa peralatan elektronik dan sistem sonar angkatan laut. Terbium memiliki difat magnetostriction yang paling tinggi sehingga mampu merubah bentunya lewat magnetisasi. Sifat ini membuat terbium komponen penting dari Terfenol-D, yang mempunyai banyak penerapan pada militer dan teknologi komersil.

Dysprosium, Dy (66)

Another soft, silver metal, dysprosium has one of the highest magnetic strengths of the elements, matched only by holmium. Dysprosium is often added to permanent rare earth magnets to help them operate more efficiently at higher temperatures. Lasers and commercial lighting can use dysprosium, which may also be used to create hard computer disks and other electronics that require certain magnetic properties. Dysprosium may also be used in nuclear reactors and modern, energy-efficient vehicles.

Holmium, Ho (67)

Memiliki sifat magnetik yang sangat kuat seperti dyprosium. Holmium biasa digunakan pada control rods reaktor nuklir, dan peralatan microwave.

Erbium, Er (68)

Sering digunakan pada control rods reaktor nuklir, fiber optic, pewarna pink pada kaca, dan pembuatan laser.

Thulium, Tm (69)

Salah satu logam tanah jarang paling langka, isotopnya sering digunakan untuk X-ray portabel. Thulium juga menjadi komponen laser berefisiensi itinggi, dengan penerapan dari militer, kesehatan dan meteorologi.

Ytterbium, Yb (70)

Digunakan  untuk penanganan kanker jenis tertentu, juga dapat digunakan untuk memperkuat stainless steel dan biasa digunakan untuk memonitor dampak gempa bumi dan ledakan di darat.

Lutetium, Lu (71)

Penyelidikan umur dari barang purbakala, juga memiliki penerapan terkait pengolahan minyak dan positron emmission tomography.

Dapat kita lihat bahwa peran strategis dari logam tanah jarang menyentuh sektor militer, kesehatan, energi, manufaktur, dan industri teknologi tinggi. Hal ini tentunya dapat membawa Indonesia maju, jika pemanfaatan logam tanah jarang ini dilakukan semaksimal mungkin. 

Terutama di abad 21 dimana kedepannya perkembangan industri teknologi tinggi makin tumbuh pesat, maka demand logam tanah jarang pun juga terus meningkat, membuka pasar seluas-luasnya untuk produksi. Juga pemanfaatan logam tanah jarang yang mampu menstimulus pertumbuhan industri teknologi tinggi, jika dilakukan secara tepat dapat menjadikan kita berdikari secara teknologi di abad teknologi, tentunya dengan catatan wajib hilirisasi.

Kejayaan Strategis Cina dengan Logam Tanah Jarang

ree-cina-jpg-582870afde22bdca211ebd66.jpg
ree-cina-jpg-582870afde22bdca211ebd66.jpg

Deng Xiaoping, bapak pembangunan Cina, selama memimpin pernah berkata jika timur tengah memiliki cadangan migas yang melimpah sebagai senjata ekonomi, maka Cina memiliki logam tanah jarang. Hal tersebut bukanlah menjadi omong kosong belaka, karena kenyataannya Cina telah berhasil mendominasi produksi dunia sejak 1994 hinga pada tahun 2013 menguasai 95% produksi dunia.  Cina selain menjadi produsen logam tanah jarang terbesar juga menjadi konsumen terbesarnya, diikuti oleh Jepang dan Amerika Serikat. Menjadi konsumen terbesar logam tanah jarang menandakan bahwa Cina telah mampu memanfaatkan secara strategis produksi logam tanah jarang untuk pertumbuhan industri dalam negeri lewat hilirisasi, karena daya konsumsi Cina yang besar tidak mungkin tanpa adanya permintaan dari industri-industri hilir logam tanah jarang. 

Selain itu, pentingnya logam tanah jarang  bagi negara yang bergantung pada industri berteknologi tinggi seperti Amerika Serikat dan Jepang, mampu dimanfaatkan secara strategis oleh Cina dengan tidak hanya membuat kebijakan-kebijakan strategis terkait logam tanah jarang untuk pertumbuhan industri dalam negeri dengan hilirisasi.

Namun, juga mampu menjadikannya senjata ekonomi layaknya OPEC dengan minyak buminya. Senjata ekonomi ini dimanfaatkan dengan baik dalam bentuk kebijakan quota ekspor logam tanah jarang yang mulai diimplementasikan di tahun 2009, yang mengakibatkan melonjaknya harga logam tanah jarang, seperti produk dysprosium oxide yang pada tahun 2010 berharga $166/kilo melonjak menjadi $1000/kilo pada tahun 2011. Hal ini dilakukan Cina atas dalih konservasi lingkungan dan pemnuhan kebutuhan dalam negeri. Kebijakan Cina ini pun diprotes oleh Amerika Serikat yang kemudian mengajukan protes ke WTO, karena telah mengakibatkan kerugian besar pada industri teknologi tinggi Amerika Serikat.

Dari kejayaan Cina dengan logam tanah jarang, ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran:

1. Logam tanah jarang memiliki peran strategis untuk pembangunan industri berteknologi tinggi, dan harus disokong dengan hilirisasi.
2. Pasar logam tanah jarang yang didominasi Cina itu sangat berdampak buruk pada pasar, karena mampu menimbulkan aksi-aksi monopoli. Maka, seharusnya Indonesia jika ingin membangun industri berteknologi tinggi haruslah mampu membangun pertambangan logam tanah jarang dengan prinsip hilirisasi dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Karena disamping menjadi penantang pasar bagi Cina, kita sendiri akan mampu mandiri dan tidak mudah dipermainkan oleh dominasi pasar oleh Cina.

dan pelajaran ke-3 yang mungkin kita ambil adalah 

3. Menjadi produsen logam tanah jarang yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan menjadi eksportir jika mampu.
Namun, apakah Indonesia memiliki potensi cadangan?


Potensi Cadangan Indonesia
Secara geologi, unsur tanah jarang dapat dijumpai bersamaan dengan terbentuknya endapan timah. Penambangan dan pengolahan timah umumnya menghasilkan produk sampingan berupa mineral yang mengandung unsur tanah jarang. Mineralisasi timah di Asia Tenggara berada pada sabuk granit yang memanjang ke selatan dari China, menerus ke Mianmar, Thailand, Semenanjung Malaysia, sampai ke Jalur Timah Indonesia yang terletak memanjang dari Kepulauan Riau, menerus ke arah selatan sampai di Bangka-Belitung. Selain itu, sumber daya timah di Indonesia dijumpai juga di Riau daratan dan di Kalimantan. Indonesia merupakan negara pengekspor timah terbesar dunia, karena mempunyai potensi yang tinggi akan sumber daya unsur tanah jarang.(ESDM, 2012)

Tambang timah di Bangka, dengan produk sampingan antara lain ilmenit, monasit, xenotim, rutil, dan zirkon. Sumber esdm.go.id
Tambang timah di Bangka, dengan produk sampingan antara lain ilmenit, monasit, xenotim, rutil, dan zirkon. Sumber esdm.go.id
Dalam catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Indonesia diperkirakan memiliki setidaknya 1,5 miliar ton logam tanah jarang(ESDM, 2015).Potensi  logam tanah jarang di Indonesia diperkirakan sangat besar, baik sebagai produk itu sendiri dan atau mineral/unsur ikutan dari berbagai tambang mineral di Indonesia. 

Tambang logam tanah jarang yang ditemui di Indonesia di antara Timbal dan Grafit di Sumatera Barat, Bauksit di Kalimantan Barat, Timnah dan Kaolin di Bangka Belitung. Tambang Emas berada di Bogor, Banten, Bengkulu, Sumbawa, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Papua, sedangkan Nikel di Sulawesi Barat dan Halmahera. Beberapa mineral tanah jarang yang banyak ditemukan di Indonesia adalah bijih Timah dengan mineral ikutan Monazite, Xenotime, Zircon dan Ilmenite,  bijih Tembaga dengan mineral ikutan Anode Slime, Pasir Besi, bijih Emas dan bijih Bauksit.(ESDM, 2013).

Dari potensi cadangan, maka sebenarnya Indonesia memungkinkan melakukan ekspor dan bersaing di pasar global, namun harus mendahlukan semangat hilirisasi dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.


Analisis Potensi Pasar
Potensi pasar untuk Indonesia melakukan ekspor sebenarnya cukup terbuka, karena beberapa faktor(Namibia Rare Earth Inc., 2015):
1. Terus meningkatnya permintaan global akan logam tanah jarang oleh industri teknologi tinggi seperti industri smartphone.
2. Ketidakpastian pasar, akibat dominasi pasar oleh Cina yang memungkinkan munculnya kebijakan yang ekstrim.
3. Belum adanya sumberdaya substitusi logam tanah jarang.

3 faktor ini mendorong adanya suplai logam tanah jarang lain yang mampu secara signifikan bersaing di pasar, selain Cina. Hal ini tentunya membuka potensi Indonesia dengan cadang logam tanah jarang yang berlimpah untuk bersaing di pasar global logam tanah jarang.

Hilirisasi, Integrasi Industri dan Payung Hukum Logam Tanah Jarang

Penulis sengaja menebalkan kata-kata hilirisasi dalam tulisan ini karena hilirisasi adalah prinsip yang harus dicamkan untuk pengembangan industri logam tanah jarang. Karena amat disayangkan jika negara di luar sana begitu berusaha mendapatkan logam tanah jarang untuk kemajuan industrinya, sementara Indonesia yang diberi kelimpahan tidak memanfaatkannya secara maksimal, dan terus akan bergantung pada negara lain untuk mengolahnya menjadi produk jadi, dan lalu kita beli lagi.

Hilirisasi logam tanah jarang sendiri dengan manfaat utama berupa peningkatan nilai tambah, tumbuhnya industri hilir, hingga penyerapan tenaga kerja, haruslah memiliki konsep pembangunan yang terintegrasi dengan industri teknologi tinggi agar tidak terjadi bottleneck dan menimbulkan peraturan yang dapat menyalahi semangat hilirisasi itu sendiri, seperti relaksasi ekspor. Maka disini peran Kementrian ESDM dan Kementrian Perindustrian mampu berintegrasi dalam menyusun roadmap pengembangan industri logam tanah jarang dengan industri teknologi tinggi. Karena pemanfaatan terbesar hanya mungkin tercapai jika ada aspek kemandirian dan keterpaduan pengembangan logam tanah jarang.

Maka dari itu, penulis merasa perlu adanya payung hukum sebagai peraturan turunan dari UU No 4 Tahun 2009 agar mampu mendorong proses hilirisasi dan juga roadmap pembangunan yang terintegrasi antara Kementrian ESDM dan Kementerian Perindustrian terkait logam tanah jarang. Demi Indonesia yang mandiri dan berdikari dalam teknologi.

Daftar pustaka:

http://www.namibiarareearths.com/section.asp?pageid=20645

http://www.namibiarareearths.com/rare-earths-industry.asp

http://www.rareearthtechalliance.com/What-are-Rare-Earths

http://www.rareelementresources.com/rare-earth-elements#.WChVtFV97IU

http://geology.com/articles/rare-earth-elements/

http://geomagz.geologi.esdm.go.id/memasuki-era-tanah-jarang/

http://www.esdm.go.id/berita/43-mineral/6291-logam-tanah-jarang-perlu-perhatian.html

http://news.liputan6.com/read/2328034/logam-tanah-jarang-cadangan-strategis-nasional-di-masa-depan

http://www.mining-technology.com/features/featurethe-false-monopoly-china-and-the-rare-earths-trade-4646712/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun