Mohon tunggu...
Harri Andi Setiawan
Harri Andi Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 2 Purworejo

Guru Sejati adalah pembelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Syariat, Hakikat, Tarikat, dan Makrifat dalam Penerapan Budi Pekerti Menurut KHD

30 Mei 2024   09:48 Diperbarui: 30 Mei 2024   10:01 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengalaman spiritual: Melakukan berbagai amalan spiritual seperti zikir, meditasi, dan kontemplasi untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan alam semesta, serta untuk mencapai ketenangan batin dan pencerahan spiritual.

Bimbingan guru spiritual: Menerima bimbingan dan arahan dari guru spiritual yang mumpuni untuk membantu individu dalam perjalanan spiritualnya.

Contoh Konkrit 

  • Mempelajari pemikiran filosofis dan spiritual dari berbagai tradisi: Contohnya, mempelajari ajaran-ajaran agama, filsafat Timur, dan filsafat Barat untuk memahami berbagai perspektif tentang makna hidup dan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan alam semesta.
  • Melakukan diskusi kelas tentang isu-isu moral dan etika: Contohnya, mendiskusikan dilema moral dalam berbagai situasi dan mencari solusi yang didasarkan pada nilai-nilai universal dan prinsip-prinsip etika yang luhur.
  • Melakukan meditasi dan kontemplasi untuk mencapai ketenangan batin: Contohnya, melakukan meditasi mindfulness untuk memusatkan perhatian pada saat ini dan melepaskan pikiran-pikiran negatif, atau melakukan kontemplasi tentang hakikat diri dan hubungan dengan Tuhan dan alam semesta.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan spiritual: Contohnya, mengikuti retret spiritual, melakukan ibadah dengan penuh kesadaran, atau membantu orang lain dengan hati yang tulus dan penuh kasih sayang.

Penguatan Pendidikan Budi Pekerti di setiap jenjang pendidikan adalah:  Jenjang Taman Kanak- Kanak (TK) dengan Metode Syariat, Jenjang Sekolah Dasar (SD) dengan Metode Hakekat Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan Metode Tarekat dan Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan Metode Makrifat

Ke-4 tingkatan ini saling berkesinambungan dan membentuk landasan yang kuat untuk pembentukan karakter yang mulia dan berpengetahuan. Pendekatan pengajaran harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik. Pendidikan budi pekerti tidak hanya terbatas pada ranah teori, namun juga pada praktik dan pengalaman.

Dengan menerapkan konsep 4 tingkatan pengajaran budi pekerti ini, diharapkan dapat melahirkan generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik, berakhlak mulia, dan memiliki kesadaran serta pemahaman yang mendalam tentang tujuan hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun