Mohon tunggu...
Eva Harniza
Eva Harniza Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati Tersimpan luka

2 Juni 2016   11:20 Diperbarui: 2 Juni 2016   12:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 “mau tau aja lu ya,,ya suka-suka gue dong mau ngomong sendiri mau ama setan memang masalah buat lu,,,hehehhe dasar lu ya,kepo banget sieeh lo ma gue,,

“nah gitu dong senyumkan enak gue liat muka lo yang bullet kayak bakpow itu,,

 “dasar lo ya selalu ngatain gue,,,yaudah sana,,sana lu jangan deket-deket gue,,,(sambil melempar bantal ngusir indri,

Tiba-tiba hand phone ku berdering,,,segera kulirik sepertinya itu nomer baru,,siapa ya ??bertanya dalam hati penuh dengan keheranan

“hallo siapa ya ini?

“hallo fan ini maulana”

Jantungku berdetak kencang aku sangat mengenal suara ini,,,suara yang sangat aku rindu

Aku sejenak terdiam dan lidah kaku seakan-akan tidak bisa mengucapkan sepatah katapun,,

“hallo fan ,,,fan,,fannya ini maulana,,gimana kabarnya fan? Sehat-sehat ajakan,,maafkan aku fan,aku baru bisa menghubungi kamu,,

Aku masih terdiam

“kenapa fanya diam aja,aku gak bisa ngomong lama-lama fan,,ini aja handphone temen aku pinjam supaya bisa ngehubungi kamu fan,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun