Mohon tunggu...
Harmen Batubara
Harmen Batubara Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Buku

Suka diskusi tentang Pertahanan, Senang membaca dan menulis tentang kehidupan, saya memelihara blog wilayah perbatasan.com, wilayahpertahanan.com, bukuper batasan .com, harmenbatubara.com, bisnetreseller.com, affiliatebest tools.com; selama aktif saya banyak menghabiskan usia saya di wialayah perbatasan ; berikut buku-buku saya - Penetapan dan Penegasan Batas Negara; Wilayah Perbatasan Tertinggal&Di Terlantarkan; Jadikan Sebatik Ikon Kota Perbatasan; Mecintai Ujung Negeri Menjaga Kedaulatan Negara ; Strategi Sun Tzu Memanangkan Pilkada; 10 Langkah Efektif Memenangkan Pilkada Dengan Elegan; Papua Kemiskinan Pembiaran & Separatisme; Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI; Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah; Cara Mudah Dapat Uang Dari Clickbank; Rahasia Sukses Penulis Preneur; 7 Cara menulis Yang Disukai Koran; Ketika Semua Jalan Tertutup; Catatan Blogger Seorang Prajurit Perbatasan-Ketika Tugu Batas Digeser; Membangun Halaman Depan Bangsa; Pertahanan Kedaulatan Di Perbatasan-Tapal Batas-Profil Batas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wisata Asa Merintis Jalan ke Surga

9 April 2022   13:50 Diperbarui: 9 April 2022   13:59 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata Asa, Merintis Jalan Ke Surga-Dok Pribadi

Kau Bisa Kaya Raya

Psikolog mengatakan,  penyebab utamanya adalah karena kita tidak mampu mende fenisikan Tujuan hidup kita secara detail. Hal itulah yang mematikan peran akal sehat kita. Itulah sesungguhnya kunci persoalannya. 

Kenapa kita tidak mau atau tidak mampu mendefinisikannya secara realistis dan detail ? Jawaban mudahnya adalah ; kita memang tidak mau karena itu akan mengikat kita sendiri. 

Karena dengan mendefenisikan tujuan tersebut, akan membuat kita hidup terikat, hidup bertanggung jawab. Padahal secara mendasar, orang cenderung berbuat sesuatu tanpa harus terikat dan kalau bisa tidak harus menjadi beban apalagi harus mempertanggung jawabkannya.   

Pebisnis atau praktisi bisnis seperti Robert Kiyosaki melihat upaya mendapatkan penghasilan atau membuat usaha yang mampu memberi keuntungan yang baik sebenarnya tidaklah susah. 

Berbuat sesuatu  untuk memperoleh penghasilan yang layak sebetulnya tidaklah sulit. Ibarat menanam pohon, kalau ada lahan, ada bibit dan ada pupuk maka prosesnya pastilah pertumbuhan. 

Kalau lahan sudah diolah, dikondisikan serta diberi gulma atau pupuk  dan kemudian ditanami dengan bibit yang baik maka yang terjadi adalah pertumbuhan yang wajar. Ini adalah proses alam dan ini adalah hukum Tuhan.

Tetapi anehnya, tidak semua orang mau memahami proses ini. Dan jangan lupa banyak orang yang tidak peduli dengan hal-hal seperti itu. Kecenderungannya adalah, mereka melakukannya tetapi dengan cara apa adanya saja. 

Intinya banyak pekerjaan itu dilakukan hanya demi sekedar memperoleh kesan yang baik dan agar bisa diterima oleh lingkungannya. Kalau nanti hasilnya tidak maksimal, bagi  mereka hal seperti itu biasa saja. Sama halnya dengan kemiskinan itu sendiri. Lahir Miskin itu Takdir. 

Tapi hidup Miskin itu Lain Lagi. Bisa jadi anda salah jalan. Jangan panik, anda bisa cari jalan lain yang lebih baik. Miskin terjadi karena penghasilan anda tidak memadai. Anda tinggal cari cara lain untuk menambah penghasilan Anda. Anda pasti tahu caranya (?) Dan lakukan itu dengan baik. Itu saja. Sederhanakan? 

Kalau kita menangkap esensi tulisan diatas, sebenarnya  cara hidup kitalah yang bermasalah, penyebabnya karena kita tidak mendefenisikan Tujuan kita secara detail dan tidak melakukan pekerjaan kita secara professional. Banyak diantara kita melakoni kehidupan itu, sesuai apa yang ada saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun