Sebelum saya meninggalkan gedung, Lalu saya bertanya, ke salah  seorang karib di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Palangkaraya itu, "siapa nama gadis itu, sebenarnya," kata ku padanya. . Ternyata jawabnya sama.
Akan tetapi, sampai saya keluar kantor DPC PDI Perjuangan menuju tempat tinggal saya, , saya masih membayangkan wajahnya dan kesantunan. Sepertinya gadis itu, masih ada disini, dihatiku. Â
Saya membuka dari  lembar ke lembar dalam UU itu, saya kesulitan menemui pasal pasal yang dicabut hak itu, saya kurang konsentrasi karena mengingat wajah cantik gadis itu, padahal  sudah menunjukkan pukul 21.00 PM, saya masih belum beranjak dari tempat tidurku. Saya masih membayangkan dirinya.Â
Saya masih membayangkan bagaimana diriku sangat mencintai dirinya. Tetapi saya belum bercerita banyak bagaimana saya menyukai karakter gadis ini.
Karena senang bercampur khawatir, saya berusaha mencari nomor telepon gadis. Sayang menghubungi ke salah satu teman karib. Tetapi teman ini, tidak menyimpan nomor gadis itu. Seperti dia, memilih, milih orang untuk berteman.
Sudah sebulan saya meninggalkan Kota Palangkaraya dengan penuh rasa sedih, karena tidak sempat berbicara dengan gadis ini.Â
Diriku sudah melakukan berbagai cara untuk menghilangkan rasa penasaranku padanya, dengan membuat kesibukan sendiri, jalan ke tempat perbelanjaan, dan menemui sejumlah teman, sibuk di berbagai kegiatan sosial.
Tetapi perasaan ku masih padanya. Lalu aku mencoba meminta nomor telepon gadis itu, dari kawan karibnya. Dalam permintaan nomor mobilnya, Â saya meminta dengan tujuan menanyakan informasi mengenai kekisruhan di pengurus Partai belambang banteng moncong putih ini. Saya tidak bisa menyembunyikan bahwa permintaan ku kali ini, lebih didorong hasrat untuk mengenal gadis ini lebih jauh.
Setelah itu, saya mengajaknya berbicara lewat telepon dengan tujuan menanyakan informasi itu, tapi karena segan saya tak sempat menyampaikan isi hatiku.
Tapi satu ketika , saya tau ia dalam perjalan jauh menuju satu kota, saya mencoba mengirimkan sms padanya. Mungkin dia lagi fokus mengendarai mobil. Meski begitu, ketika ia focus, pikirku, apakah dia sempat memikirkan diriku.Â
Dengan modal nekat, saya mencoba mengirimkan pesan singkat dengan basa-basi terlebih dahulu. Ternyata gadis ini menjawab, Lalu saya berpikir berati dia punya perhatian kepada diriku.